Polda Jabar Silaturahmi

Written By Unknown on Friday, October 26, 2012 | 8:07 AM


Polda Jabar Silaturahmi dengan Ormas  

          Bandung,(Pripos 26/10)Dalam rangka meningkatkan jalinan koordinasi dan kemitraan antara Polda Jabar dengan Organisasi Kemasyarakatan se-Jawa Barat, Polda Jabar, Selasa (23/10), menyelenggarakan silaturahmi kamtibmas dengan Organisasi Kemasyarakatan se-Jawa Barat. Kegiatan dilaksanakan di Aula Muryono Mapolda Jabar Jalan Soekarno-Hatta 748 Bandung dan dibuka secara resmi oleh Wakapolda Jabar Brigjen Pol Drs Hengkie Kaluara. Materi yang dibahas dalam silaturahmi tersebut yaitu tentang “Peran Organisasi Kemasyarakatan Dalam Mewujudkan Situasi Kondusif di wilayah Jawa Barat” dengan nara sumber Dir Intelkam Polda, Dir Binmas Polda Jabar dan dari Kesbanglinmas Provinsi Jawa Barat.
          Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Putut Eko Bayuseno, SH. dalam sambutannya yang disampaikan Wakapolda Jabar Brigjen Pol Drs Hengkie Kaluara saat pembukaan kegiatan silaturahmi tersebut mengatakan bahwa  sebagaimana dimaklumi bersama, Negara Kesatuan Republik Indonesia, adalah negara kebangsaan, yang disamping terdiri atas ribuan pulau besar dan kecil, Bangsa Indonesia juga memiliki beragam perbedaan agama, etnik, suku, bahasa, budaya, politik serta beragam perbedaan lainnya. Dengan tingkat heterogenitas dan kemajemukan yang sangat kompleks tersebut, maka terjadinya perbedaan adalah hal yang wajar dan dimungkinkan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang perlu disikapi dengan baik, sebagai khasanah kekayaan potensi dan budaya bangsa. Menyadari beragam perbedaan tersebut, para pendahulu bangsa, sejak awal telah bersepakat untuk melebur perbedaan itu menjadi ”Negara Kesatuan”, yang diikat oleh semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang sampai saat ini terbukti ampuh sebagai landasan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Namun demikian, tegas Kapolda, ketika beragam perbedaan tersebut tidak disikapi dan ditangani dengan baik, maka akan menimbulkan potensi konflik, yang dalam skala tertentu dapat berpotensi menjadi konflik komunal, serta dapat meluas dan tidak terkendali. Hal tersebut dapat kita lihat, dari perkembangan situasi sosial dan politik, serta situasi kamtibmas akhir-akhir ini, baik dalam lingkup nasional maupun lingkup wilayah Jawa Barat, dimana kita cukup prihatin, dengan masih adanya berbagai tindakan kekerasan (radikalisme), seperti dengan aksi terorisme, peledakan bom, konflik komunal, tawuran/perkelahian massal, serta tindakan anarkhis lainnya, yang akhir-akhir ini cukup intens terjadi.
 Dalam kondisi tersebut, maka diperlukan langkah pencegahan dan pengendalian terhadap potensi konflik, sehingga tingkat konflik menjadi rendah dan tetap terkendali. Hal penting lainnya adalah, bagaimana peran serta seluruh komponen bangsa, untuk bersama-sama dapat menciptakan suasana yang aman dan damai, baik lahir maupun bathin, sebagai wujud hak setiap warga negara atas kebebasan beragama, menyampaikan pendapat, berorganisasi dan berpolitik, serta partisipasi dalam pembangunan nasional menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
Dalam kaitan tugas pokok Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat, lanjut Kapolda, maka terdapat tiga aspek penting yang terkandung dalam tugas pokok Polri tersebut, yakni tugas-tugas pre-emtif, preventif dan represif,  yang kesemuanya akan bermuara pada tujuan menghasilkan produk pelayanan prima kepada masyarakat. Mengantisipasi berbagai potensi gangguan kamtibmas tersebut, maka bagi Polri, khususnya Polda Jabar dan jajaran, disamping upaya-upaya yang bersifat pre-emtif, preventif dan represif, namun yang lebih penting adalah mencari akar permasalahannya, sehingga dapat diantisipasi sedini mungkin, serta tidak berpotensi menjadi gangguan kamtibmas. Dalam menganalisa terjadinya berbagai gangguan kamtibmas tersebut, perlu dipahami bahwa berbagai tindakan kekerasan yang terjadi di masyarakat, bukan semata-mata permasalahan keamanan saja, tetapi juga mengindikasikan adanya pemahaman kebebasan yang keliru dan terkesan kebablasan, sehingga mengabaikan hukum dan keadilan, dengan menghalalkan berbagai cara dalam menyampaikan aspirasinya.
Dengan demikian, disinilah letak pentingnya kebersamaan dari berbagai elemen bangsa dan masyarakat, khususnya para elemen bangsa yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan, untuk turut serta mewujudkan situasi kamtibmas, serta menanamkan dan memperkokoh nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan dan saling menghormati sebagai Warga Negara Indonesia. Organisasi kemasyarakatan, sebagai salah satu komponen bangsa, tentunya juga memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan warga masyarakat yang lain, sehingga diharapkan tidak menjadi eksklusif, namun justru diharapkan dapat menjadi contoh/tauladan di masyarakat, dalam kepatuhan hukum serta berpartisipasi dalam mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif.
Oleh karena itu, melalui momen silaturahmi ini, harap Kapolda kiranya dapat mendorong dan menumbuhkan semangat kebersamaan diantara kita, dengan melakukan upaya: memelihara kondisi damai dalam masyarakat, mengembangkan sistem penyelesaian perselisihan secara damai, meredam potensi konflik dan membangun sistem peringatan dini terhadap potensi terjadinya gangguan kamtibmas, sehingga akan selalu dapat dipelihara situasi kamtibmas yang aman, tentram, damai dan sejahtera.(fauzi)

0 comments:

Post a Comment