Polda Jabar Silaturahmi dengan Ormas
Bandung,(Pripos 26/10)Dalam rangka meningkatkan jalinan koordinasi dan
kemitraan antara Polda Jabar dengan Organisasi Kemasyarakatan se-Jawa Barat,
Polda Jabar, Selasa (23/10), menyelenggarakan silaturahmi kamtibmas dengan Organisasi
Kemasyarakatan se-Jawa Barat. Kegiatan dilaksanakan di Aula Muryono Mapolda
Jabar Jalan Soekarno-Hatta 748 Bandung dan dibuka secara resmi oleh Wakapolda
Jabar Brigjen Pol Drs Hengkie Kaluara. Materi yang dibahas dalam silaturahmi
tersebut yaitu tentang “Peran Organisasi Kemasyarakatan Dalam Mewujudkan
Situasi Kondusif di wilayah Jawa Barat” dengan nara sumber Dir Intelkam Polda,
Dir Binmas Polda Jabar dan dari Kesbanglinmas Provinsi Jawa Barat.
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Putut Eko Bayuseno, SH. dalam
sambutannya yang disampaikan Wakapolda Jabar Brigjen Pol Drs Hengkie Kaluara
saat pembukaan kegiatan silaturahmi tersebut mengatakan bahwa sebagaimana
dimaklumi bersama, Negara Kesatuan Republik Indonesia, adalah negara kebangsaan,
yang disamping terdiri atas ribuan pulau besar dan kecil, Bangsa Indonesia juga
memiliki beragam perbedaan agama, etnik, suku, bahasa, budaya, politik serta
beragam perbedaan lainnya. Dengan tingkat heterogenitas dan kemajemukan yang sangat
kompleks tersebut, maka
terjadinya perbedaan adalah hal yang wajar dan dimungkinkan dalam bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang perlu disikapi dengan baik, sebagai
khasanah kekayaan potensi dan budaya bangsa. Menyadari
beragam perbedaan tersebut, para pendahulu bangsa, sejak awal telah bersepakat
untuk melebur perbedaan itu menjadi ”Negara Kesatuan”, yang diikat oleh
semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang sampai saat ini terbukti ampuh sebagai landasan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Namun demikian, tegas Kapolda, ketika beragam perbedaan
tersebut tidak disikapi dan ditangani dengan baik, maka akan menimbulkan
potensi konflik, yang dalam skala tertentu dapat berpotensi menjadi konflik
komunal, serta dapat meluas dan tidak terkendali. Hal tersebut dapat kita
lihat, dari perkembangan situasi sosial dan politik, serta situasi kamtibmas
akhir-akhir ini, baik dalam lingkup nasional maupun lingkup wilayah Jawa Barat,
dimana kita cukup prihatin, dengan masih adanya berbagai tindakan kekerasan
(radikalisme), seperti dengan aksi terorisme, peledakan bom, konflik komunal,
tawuran/perkelahian massal, serta tindakan anarkhis lainnya, yang akhir-akhir
ini cukup intens terjadi.
Dalam kondisi
tersebut, maka diperlukan langkah pencegahan dan pengendalian terhadap potensi
konflik, sehingga tingkat konflik menjadi rendah dan tetap terkendali. Hal
penting lainnya adalah, bagaimana peran serta seluruh komponen bangsa, untuk
bersama-sama dapat menciptakan suasana yang aman dan damai, baik lahir maupun
bathin, sebagai wujud hak setiap warga negara atas kebebasan beragama,
menyampaikan pendapat, berorganisasi dan berpolitik, serta partisipasi dalam
pembangunan nasional menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
Dalam kaitan tugas pokok Polri dalam
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan
perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat, lanjut Kapolda, maka
terdapat tiga aspek penting yang terkandung dalam tugas pokok Polri tersebut,
yakni tugas-tugas pre-emtif, preventif dan represif, yang kesemuanya akan
bermuara pada tujuan menghasilkan produk pelayanan prima kepada masyarakat. Mengantisipasi berbagai potensi gangguan kamtibmas tersebut,
maka bagi Polri, khususnya Polda Jabar dan jajaran, disamping upaya-upaya yang
bersifat pre-emtif,
preventif dan represif, namun yang lebih penting adalah
mencari akar permasalahannya, sehingga dapat diantisipasi sedini mungkin, serta
tidak berpotensi menjadi gangguan kamtibmas. Dalam menganalisa terjadinya
berbagai gangguan kamtibmas tersebut, perlu dipahami bahwa berbagai tindakan
kekerasan yang terjadi di masyarakat, bukan semata-mata permasalahan keamanan
saja, tetapi juga
mengindikasikan adanya pemahaman kebebasan yang keliru dan
terkesan kebablasan, sehingga mengabaikan hukum dan keadilan, dengan
menghalalkan berbagai cara dalam menyampaikan aspirasinya.
Dengan demikian, disinilah letak
pentingnya kebersamaan dari berbagai
elemen bangsa dan masyarakat, khususnya para elemen bangsa yang
tergabung dalam organisasi kemasyarakatan, untuk turut serta mewujudkan situasi
kamtibmas, serta menanamkan dan
memperkokoh nilai-nilai kebersamaan,
kekeluargaan dan saling menghormati sebagai Warga Negara Indonesia. Organisasi
kemasyarakatan, sebagai salah satu komponen bangsa, tentunya juga memiliki hak
dan kewajiban yang sama dengan warga masyarakat yang lain, sehingga diharapkan
tidak menjadi eksklusif, namun justru diharapkan dapat menjadi contoh/tauladan
di masyarakat, dalam kepatuhan hukum serta berpartisipasi dalam mewujudkan
situasi kamtibmas yang kondusif.
Oleh karena itu,
melalui momen silaturahmi ini, harap Kapolda kiranya dapat mendorong dan menumbuhkan
semangat kebersamaan diantara kita, dengan melakukan upaya: memelihara kondisi
damai dalam masyarakat, mengembangkan sistem penyelesaian perselisihan secara damai, meredam potensi konflik dan
membangun sistem peringatan dini terhadap potensi terjadinya gangguan kamtibmas, sehingga
akan selalu dapat dipelihara situasi kamtibmas yang aman, tentram, damai dan
sejahtera.(fauzi)
0 comments:
Post a Comment