Kepsek SD Margacnta Resah, Ada Pecahan
Botol Bekas Miras
pada awalnya terlihat kumuh dan kurang
kondusif, bukan tidak peduli lingkungan
sekolah maupun perhatian masalah
pendidikan, tapi himbauan dan pengarahan dan
binaan maupun kerjasama belum begitu
melekat dihati para orang tua murid. Program
sekolah Hijau dan bersih sempat berhenti
pada tahun 2000 – 2002, lokasi sekolah
SDN Margacinta 1 – 2, fisik bangunan
maupun sarana halaman tempat upacara
dan keamanan kurang kondusif dan tidak
terawat dengan baik. Pagar kawat rusak,
sehingga pagi hari sering ada sampah dan
sisa-sisa botol minuman beralkohol
yang berserakan di depan ruang kelas
bahkan ada beberapa pecahan botol yang
membahayakan kondisi anak yang mau masuk
sekolah, maupun para guru yang mau
mengajar.
Ini disebabkan karena prasarana pagar
keamanan lingkungan sekolah SDN
Margacinta belum terawat dengan baik,
bangunan fisik kelas belajar belum begitu
nyaman untuk kegiatan belajar mengajar
(KBM) bagi para siswa/i maupun para
pengelola sekolah. Maka para guru dan
kepala sekolah bangkitkan semangat dan
kreative dalam membenahi kondisi
tersebut. Program itu membuat konsep kerjasama
yang baik dan rajin dalam mengelola,
membina dan mendidik SDN Margacinta 1 – 2.
Pada tahun 2002 Kepala Sekolah penuh
semangat dan kreatif mendampingi
kepala sekolah lama Tati Rochayati,
S.Pd, sekarang Kepala Sekolah SDN 1 Margacinta
dijabat oleh Tuty Maryati, S.Pd secara
bertahap mulai membenahi lingkungan
sekolah baik fisik dan non fisik, dengan
dana yang ada, ketika itu masih ada dana dari
lingkungan sekolah PSB maupun warga yang
peduli dengan pendidikan (BP3) sampai
tahun 2004, dan ketika Taty Rochayati,
S.Pd meninggal dunia, komplek pendidikan
SDN Margacinta 1 – 2 dipegang semua oleh
Tuti Maryati, S.Pd.
Awalnya jumlah siswa/siswi SDN
Margacinta- 1 ada 250 anak didik, SDN
Margacinta- 2 sebanyak 261 anak didik.
Ruang belajar di komplek SDN Margacinta 1
– 2 ada 5 lokal, untuk ruang guru 1
lokal digunakan dua SD, 1 ruang Kepala Sekolah
untuk dua SD pula.
Tahun 2006 Kepala Sekolah dari SDN
Babakan Jati- 5, Sutarja, menjabat SDN
Margacinta- 2 sampai Tahun 2010. Pada
tahun-tahun berikutnya pembangunan lebih
meningkat karena dapat bantuan dari
Dinas Kota Bandung, rehab kelas 2 lokal tahun
2008 – 2009, maka dengan bantuan rehab
kelas posisi KBM mulai kondusif, terus
perbaikan halaman dan pagar sekolah
mulai tertata baik, sehingga lingkungan sekolah
(KBM) sudah mulai kondusif ditunjang
lingkungan yang sudah mulai peduli tertib
lingkungan, jarang pedagang atau orang
luar yang masuk kelokasi halaman sekolah.
Dalam pembinaan kepada para gurupun,
Tuty. M, selalu ada waktu
pembinaan agar guru-guru senior maupun
junior dapat bertanggung jawab dalam
mendidik dan meningkatkan prestasi anak
didik. Sehingga tidak khawatir lagi, kalau
nanti masa pensiun tiba. Juga ada
pengarahan untuk bisa menyesuaikan KBM terhadap
penjabat Kepsek yang baru, agar dalam
mendidik dan melatih anak-anak aman/tertib
dan sukses dibidang pendidikan. (ks-18)
0 comments:
Post a Comment