Prahara Terjadi di
Tubuh DPD PDIP Jawa Barat
Berawal dari
pemanggilan dirinya sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat oleh
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan di Jakarta dan berlanjut pada
pengunduran diri sang ketua, Senin (10/9), maka terjadilan prahara di tubuh
partai berlambang banteng moncong putih ini. Betapa tidak, di ketahui Ruddy
Harsa Tanaya--demikian nama lengkap sang ketua—bukanlah orang baru di tubuh
PDIP Jawa Barat. Bahkan ia termasuk salah seorang mujahid peristiwa 27 Juli
atau yang lebih dikenal dengan peristiwa pengambilan secara paksa kantor DPP
PDI di Jalan Diponegoro Jakarta.
Setelah terpilih sebagai Ketua DPD PDIP Jawa Barat
pun, banyak pula yang dilakukan sang ketua untuk membangun dan membesarkan partainya.
Salah satu bukti nyata yang dilakukan adalah berdirinya sebuah kantor DPD PDIP
Jabar yang megah di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung. Pula, gaya
kepemimpinannya yang merakyat, membuat kader dan simpatisan PDIP Jabar selama
ini berjalan solit dan kompak. Dari
sentuhan dan polesan kepemimpinannya, banyak kader PDIP Jabar terpilih sebagai
pemimpin-pemimpin, baik di tingkat daerah maupun nasional.
Namun kini setelah
perjuangan panjang selama hampir 12 tahun memegang kendali nakoda di PDIP Jabar,
Ruddy terpaksa harus meninggalkan perahunya itu. Pengumunan pengunduran
dirinya, Senin kemarin, terkesan dipaksakan.
Walaupun dengan suara lantang ia membacakan kelimat demi kalimat pengundurannya,
namun Ruddy seperti tidak kuat menahan perasaannya. Maklum, wakil ketua DPRD
Jabar ini, termasuk salah seorang kader militan yang dimiliki PDIP. Bahkan
berkali-kali, Ruddy melontarkan kata-kata pesan perjuangan kepada kadernya agar
tetap solid dan menjaga nama besar partai. Ruddy mewanti-wanti kadernya untuk berorganisasi
secara dewasa, tidak melihat kepentingan pribadi namun melihat kepentingan yang
lebih besar yakni nama baik partai dan keselamatan bangsa. Sontak, kader pun banyak yang meneteskan air mata, bahkan salah seorang
kader, menangis histeris dan memeluknya erat-erat. Di sinilah sifat ngemong dan kebapakan Ruddy terlihat jelas. Maka wajar banyak kader yang
seperti kehilangan setelah Rudi tidak lagi menjadi ketua partai. Sebagai rasa
simpati, secara sepontan beberapa kader pun menurunkan setengah tiang bendera
merah putih yang ada di sekitar kantor DPD PDIP Jabar.
Setelah resmi Rudi Harsa Tanaya mengundukan
diri, terhitung sejak Senin 10 September 2012 kemarin, bersamaan dengan itu,
semua atribut bergambar Rudi Harsa Tanaya dan PDIP Pejuangan diturunkan
termasuk dua buah baligo raksasa yang dipajang di depan kantor DPD PDIP Jabar.
Kini pun suasana batin para pengurus dan simpatisan PDIP Jabar, masih belum
jelas. Mereka seperti mengalami situasi sok, karena ditinggal pemimpinnya.
Kemungkinan Dewan
Pimpinan Daerah(DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan(PDIP) Jawa Barat
akan ‘membubarkan diri’ setelah
pengunduran diri ini.
Sekretaris
DPD PDIP Jawa Barat, yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Jabar, Ir Herry Mei Oloan
dalam keterangannya kepada wartawan Kamis(6/9) di ruang FPDIP menyatakan, bila
benar Ruddy Harsa tidak lagi menjadi Ketua DPD PDIP Jabar karena tekanan
politik dari pusat, maka dapat dikatakan DPD PDIP Jabar bubar. “Alasanya sudah jelas,
saya lahir dari sebuah Konferensi Daerah (Koferda). Artinya jika saya
dibebastugaskan tanpa melalui konstitusional, maka semua akan mundur,” kata
Ruddy saat ditemui wartawan usai menggelar rapat di Jalan Pelajar Pejuang Kota
Bandung,
Rabu (5/9/2012).
Rabu (5/9/2012).
Ruddy mengatakan bahwa awalnya dirinya ikhlas untuk mundur, tapi
setelah melihat hasil kesepakatan dalam rapat dia mengeaskan tidak akan pernah
mundur. “Dengan kata lain untuk menghadapi keputusan yang tidak konstitusional,
cabang pun memiliki aspirasi dan akan dirapatkan dalam sebuah dorum rapat di
DPC. Dan mereka sepakan akan mundur jika dirinya digeser secara tidak
konstitusional,” ujarnya.
Pihaknya menjelaskan, apa yang dilakukannya saat ini bukan sebagai
bentuk perlawanan kepada Ketua Umum (ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri. Justru
untuk menjaga ketum dari rongrongan oknum DPP yang berperilaku buruk yang nantinya
akan mencoreng nama ketum.(fauzi)
0 comments:
Post a Comment