Penanganan
Traficking di Jabar Dipertanyakan
BANDUNG
(Pripos),- Forum Solidaritas Masyarakat Indonesia (FSMI) Jawa Barat bersama
para korban perdagangan orang (trafficking) dari Jawa Barat ramai-ramai
mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat di
Jalan Diponegoro Bandung, Selasa (18/9).
Mereka datang dari daerah asal masing-masing menggunakan kendaraan roda empat.
Setibanya di depan Gedung DPRD Jabar mereka langsung berorasi dan membentangkan
beberapa spanduk yang isinya mempertanyakan kinerja Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi Jawa Barat bersama mitra
kerjanya Dinas Sosial Jabar dan gugus tugas perdagangan orang (P2TP2A) Provinsi
Jawa Barat.
Kedatangan mereka ke gedung perwakilan rakyat merupakan kali kedua setelah
sebelumnya sempat diterim Komisi E DPRD Provinsi Jawa Barat. Namun kali ini,
mereka tidak diterima oleh komisi yang sama melainkan diterima oleh Komisi A
DPRD Jabar, yakni komisi yang bukan mendapat tupoksi trafficking.
Saat bertemu dengan Komisi A DPRD Jabar yang diterima Sekretaris Komisi,
Sugianto Nangolah, Ketua FSMI Jabar Mulyono Hadapi mengatakan penanganan
trafficking di Jawa Barat sejak beberapa bulan terkahir sungguh memprihatinkan.
Puluhan korban tidak berhasil dipulangkan dan yang sudah dipulangkanpun tidak
mendapat perlakukan dan pelayanan yang memadai, bahkan hingga saat ini
kondisinya semakin memburuk karena tidak adanya penanganan rehabilitasi dari
Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Menurut Mulyono, jika melihat nasib para korban trafficking yang hingga saat
ini masih terkatung-katung dengan hati cemas dan tidak menentu, maka sangat
tidak adil bila pemerintah yang telah mengalokasikan dana miliaran rupiah yang
diamanatkan kepada BPPKB, Dinas Sosial dan P2TPKB, tidak disalurkan atau
dipergunakan bagi penangananan trafficking.
“Sungguh ini merupakan ketidakadilan. Untuk itu kami mendesak kepada dewan
perwakilan rakyat daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat untuk memanggil Gubernur
Jawa Barat atau para kepala dinas dan Ketua P2TP2A Jawa Barat atas
kinerja yang buruk ini, “ katanya.
Sementara itu Sekretaris Komisi E DPRD Jabar Sugianto Nangolah berjanji akan
menindaklanjuti laporan dari para korban trafficking dalam waktu dekat ini.
Katanya, kendati bukan merupakan wilayah tupoksi komisi A, namun karena kadar
masalahnya menyangkut hak azasi manusia, maka komisinya akan membantu mencarikan
solusi dalam penyelesaikan masalahnya.
“Kami akan segera menyampaikan aspirasi ini kepada Komisi E dan berupa membantu
memperjuangkan agar masalah ini segera diatasi, jika perlu medesak dewan untuk
mengirim surat kepada dinas terkait dan stakeholder terkait lainnya,”
tandasnya. (fauzi)
0 comments:
Post a Comment