Satu-satunya Perintis Usaha Dodol Di Kec. Banyuresmi

Written By Unknown on Friday, September 7, 2012 | 5:53 AM

                                                                                              

Satu-satunya Perintis Usaha Dodol Di Kec. Banyuresmi
Hj Dadah Zubaedah
Garut,(Pripos 6/9).Dodol atau wajit merupakan salah satu panganan diantara sekian banyak makanan ringan yang terdapat di daerah Jawa Barat. Si Manis yang lezat ini termasuk makanan yang paling banyak digemari karena rasa manisnya yang khas.
Khususnya di Kota Garut, dodol atau wajit memiliki ciri unik yaitu dibungkus dengan kulit jagung kering. Biasanya, menurut para pengusaha kulit jagung kering ini sulit didapatkan, malahan bisa sampai mendatangkan dari luar daerah kalau pasokan dari daerah setempat tidak ada, misalnya dari Madura, Jawa Timur. Hal ini mengakibatkan harga kulit jagung kering bisa mencapai Rp 5.300 / kg.
Alhasil, harga dodol atau wajitnya pun lumayan. Meski demikian makanan ringan ini menjadi primadona sentra oleh-oleh khas yang banyak diburu oleh para wisatawan domestik ataupun mancanegara yang datang untuk berlibur ke Kota Garut yang dijuluki  Swiss Van Java

Lebih afdol jika Anda mengenal para perintis pembuatan dodok di Garut, khususnya di Kec. Banyuresmi. Salah satunya Hj. Dadah Zubaedah (59) sebagai perintis usaha dodol dan wajit dari Kampung Serut Desa Pamekarsari Kecamatan Banyuresmi. Nenek ini sudah hampir 20 tahun menjalani usaha ini.
 “Awalnya sih karena kondisi perekonomian keluarga yang sudah minim. Demi menghidupi keenam  anak yang mulai tumbuh dewasa maka bakat yang diwarisi dari nenek ini mulai dikembangkan,” akunya kepada prianganpos.com.“Dan kebetulan  pada saat itu pemerintah daerah sedang menggalakan program UKM khusus pembuatan dodol jambu kelutuk karena jambu itu merupakan sumber daya alam yang banyak terdapat di kampung ini, “ paparnya lagi.
Menurutnya dari program  pelatihan yang digekar Pemda Garut pada saat itu mendapatkan bantuan berupa alat-alat seperti katel, kompor dan pisau masing-masing sebanyak 1 buah. Selain itu juga mendapat gula pasir 10 kg. Dan. dengan bermodalkan alat tersebut serta uang sendiri sebesar Rp 700.000 ia mengawali usaha tersebut.

Sudah hampir 20 tahun bersama keluarganya Hj. Dadah merintis usaha dodol ini. Dari hasil kunjungan prianganpos.com ke kediamannya di Jl. Hasan Arief No.352 kini Hj. Dadah Zubaedah sudah mempekerjakan 12 orang karyawannya yang setiap hari  memproduksi olahan dodol kacang merah dan kacang hijau sebanyak 100 kg. Juga aliagrem serta burayot sebanyak 25 kg. Selain itu ada angleng dan raginang asin mentah yang dibuatnya sesuai pesanan. Semua hasil olahan dibungkus dengan kulit jagung kering kemudian dijemur selama 1 hari lalu dikemas dalam bungkus plastik ukuran 200 gram. Biasanya kalau untuk ke pedagang eceran dijual dengan harga 22.000 / kg untuk wajit kacang merah, kacang hijau dan raginang mentah sementara aliagrem dan burayot dibandrol Rp 30.000 / kg.
Kepada prianganpos.com ia menuturkan lagi, dari hasil usahanya ini yang semula hanya melayani di rumah saja kini sudah bias memasok hampir ke seluruh Kota Garut, terutama ke pusat jajanan oleh-oleh di sekitar daerah Cipanas Kec.Tarogong Kaler. 
Ditambahkan juga oleh Maya Rusmayati (33) putri kelima Zubaedah bahwa sekarang omsetnya sudah meningkat.
"Dan insyaallah saya yang akan mengemban tugas meneruskan usaha ibu ini, karena kasihan ibu sudah sepuh (tua)," ungkapnya. (Din)


0 comments:

Post a Comment