Satu-satunya Perintis
Usaha Dodol Di Kec. Banyuresmi
Hj Dadah Zubaedah
Garut,(Pripos 6/9).Dodol atau
wajit merupakan salah satu panganan diantara sekian banyak makanan ringan yang
terdapat di daerah Jawa Barat. Si Manis yang lezat ini termasuk makanan yang
paling banyak digemari karena rasa manisnya yang khas.
Khususnya di Kota Garut, dodol atau
wajit memiliki ciri unik yaitu dibungkus dengan kulit jagung kering. Biasanya,
menurut para pengusaha kulit jagung kering ini sulit didapatkan, malahan
bisa sampai mendatangkan dari luar daerah kalau pasokan dari daerah setempat
tidak ada, misalnya dari Madura, Jawa Timur. Hal ini mengakibatkan harga kulit
jagung kering bisa mencapai Rp 5.300 / kg.
Alhasil, harga dodol atau wajitnya
pun lumayan. Meski demikian makanan ringan ini menjadi primadona
sentra oleh-oleh khas yang banyak diburu oleh para wisatawan domestik ataupun
mancanegara yang datang untuk berlibur ke Kota Garut yang dijuluki Swiss
Van Java.
Lebih afdol jika Anda mengenal para perintis pembuatan dodok di Garut, khususnya di Kec. Banyuresmi. Salah satunya Hj. Dadah Zubaedah
(59) sebagai perintis usaha dodol dan wajit dari Kampung Serut Desa Pamekarsari
Kecamatan Banyuresmi. Nenek ini sudah hampir 20 tahun menjalani usaha ini.
“Awalnya sih karena kondisi
perekonomian keluarga yang sudah minim. Demi menghidupi keenam anak yang mulai
tumbuh dewasa maka bakat yang diwarisi dari nenek ini mulai dikembangkan,”
akunya kepada prianganpos.com.“Dan kebetulan
pada saat itu pemerintah daerah sedang menggalakan program UKM khusus pembuatan
dodol jambu kelutuk karena jambu itu merupakan sumber daya alam yang banyak
terdapat di kampung ini, “ paparnya lagi.
Menurutnya dari program pelatihan yang digekar Pemda Garut pada saat itu
mendapatkan bantuan berupa alat-alat seperti katel, kompor dan pisau masing-masing
sebanyak 1 buah. Selain itu juga mendapat gula pasir 10 kg. Dan. dengan bermodalkan alat tersebut serta
uang sendiri sebesar Rp 700.000 ia mengawali usaha tersebut.
Sudah hampir 20 tahun bersama keluarganya Hj. Dadah merintis usaha dodol ini. Dari hasil kunjungan prianganpos.com
ke kediamannya di Jl. Hasan Arief No.352 kini Hj. Dadah Zubaedah sudah mempekerjakan 12 orang karyawannya yang setiap hari memproduksi olahan
dodol kacang merah dan kacang hijau sebanyak 100 kg. Juga aliagrem serta burayot sebanyak 25 kg. Selain itu ada angleng dan raginang asin mentah yang
dibuatnya sesuai pesanan. Semua hasil olahan dibungkus dengan kulit
jagung kering kemudian dijemur selama 1 hari lalu dikemas dalam bungkus plastik
ukuran 200 gram. Biasanya kalau untuk ke pedagang eceran dijual dengan harga
22.000 / kg untuk wajit kacang merah, kacang hijau dan raginang mentah
sementara aliagrem dan burayot dibandrol Rp 30.000 / kg.
Kepada prianganpos.com
ia menuturkan lagi, dari hasil usahanya ini yang semula hanya melayani di
rumah saja kini sudah bias memasok hampir ke seluruh Kota Garut, terutama ke
pusat jajanan oleh-oleh di sekitar daerah Cipanas Kec.Tarogong Kaler.
Ditambahkan juga oleh Maya Rusmayati (33) putri kelima Zubaedah bahwa sekarang omsetnya sudah meningkat.
"Dan insyaallah saya yang akan mengemban tugas meneruskan usaha ibu ini, karena kasihan ibu sudah sepuh (tua)," ungkapnya. (Din)
Ditambahkan juga oleh Maya Rusmayati (33) putri kelima Zubaedah bahwa sekarang omsetnya sudah meningkat.
"Dan insyaallah saya yang akan mengemban tugas meneruskan usaha ibu ini, karena kasihan ibu sudah sepuh (tua)," ungkapnya. (Din)
0 comments:
Post a Comment