Heboh, Meet and Greet perahu kertas 2
Bandung,(Pripos 04/10)Setelah membentangkan layarnya mulai 16 Agustus 2012
lalu, film Perahu Kertas 1 bisa dikatakan mencuri perhatian
penonton film Indonesia. Kini film ini pada urutan ketiga dalam perolehan
penonton di tahun 2012, setelah The Raid dan
Negeri 5 Menara. Kata “perahu kertas”
bahkan beberapa kali menjadi worldwide
trending topic di jejaring sosial Twitter.
Perahu kertas Sekuel ke
dua yang akan louncing pada tanggal 4 Oktober 2012 serempak di seluruh
Indonesia. Para pemain perahu kertas menghadiri Meet and Greet yang
dilaksanakan di dua lokasi di Bandung yakni di Pameran Buku Braga 2012 dan di
Gramedia. Menurut sang Manger pemilihan lokasi di dua temapat tadi bukan tanpa
alasan, “Mareket emang berawal dari
Novel dan novel berada di toko-toko buku salah satunya di Gremedia yang sudah
cukup besar”. Ujar Oki.
Meet And Greet yang
didomminasi oleh para remaja rela meunggu berjam-jam sebelum acara dimulai
salah satu penggemar Risna pun rela menuggu berjam-jam, “alwalnya tadi saya
ikut di Braga tapi karena tempatnya sempit dan ga bisa ketemu, jadi saya
langsung kesini (Gramedia)” ujar risana. Bahkan Para Agen Neptunus (sebutan
bagi para Fens Perahu kertas) rela duduk lesehan di depan panggung hanya untuk
melihat para pemian perahu kertas 2.
Para pemain Perahu
Kertas yang datang yakni Maudy Ayunda (kugy), Adipati Dolken(keenan), Tyo
Pakusadewo(wayan), dan Sharena (sisca) menyatakan kegagumanya saat Meet and
Great di Bandung “kalau dibandingkan dari Jakarta dan kota lainnya Bandung
paling Heboh, malahan kita pengen lama ketemu sama mereka” ujar maudy dan
sharena.
Bila di Perahu Kertas
Pertama penonton disuguhi konflik yang baru "setengah matang",
suasana yang masih ringan dan berbau anak kuliahan, maka di bagian dua penonton
akan melihat konflik yang jauh lebih matang, lebih dewasa, dengan pertaruhan
yang lebih besar. Jika di Perahu Kertas
pertama, perahu Kugy baru mulai berlayar dan bertualang di laut lepas, maka di
bagian kedua, perahu itu harus menemukan tempatnya berlabuh. Perahu Kertas 2 adalah tempat
berkumpulnya puncak-puncak konflik sekaligus solusi.
Dee sang penulis
mengungkapkan, Dalam proses sebagai seorang penulis, sering kali temukan
keajaiban-keajaiban. Meyakini bahwa setiap karya memiliki nyawa. Meski ia tak
berwadah dan berwujud, karya seolah memiliki garis takdir, degup kehidupan, dan
"keinginan"-nya sendiri. (MNB)
0 comments:
Post a Comment