Heboh, Meet and Greet perahu kertas 2

Written By Unknown on Thursday, October 4, 2012 | 4:31 PM



Heboh, Meet and Greet perahu kertas 2


Bandung,(Pripos 04/10)Setelah membentangkan layarnya mulai 16 Agustus 2012 lalu, film Perahu Kertas 1 bisa dikatakan mencuri perhatian penonton film Indonesia. Kini film ini pada urutan ketiga dalam perolehan penonton di tahun 2012, setelah The Raid dan Negeri 5 Menara. Kata “perahu kertas” bahkan beberapa kali menjadi worldwide trending topic di jejaring sosial Twitter.
Perahu kertas Sekuel ke dua yang akan louncing pada tanggal 4 Oktober 2012 serempak di seluruh Indonesia. Para pemain perahu kertas menghadiri Meet and Greet yang dilaksanakan di dua lokasi di Bandung yakni di Pameran Buku Braga 2012 dan di Gramedia. Menurut sang Manger pemilihan lokasi di dua temapat tadi bukan tanpa alasan, “Mareket emang  berawal dari Novel dan novel berada di toko-toko buku salah satunya di Gremedia yang sudah cukup besar”. Ujar Oki.
Meet And Greet yang didomminasi oleh para remaja rela meunggu berjam-jam sebelum acara dimulai salah satu penggemar Risna pun rela menuggu berjam-jam, “alwalnya tadi saya ikut di Braga tapi karena tempatnya sempit dan ga bisa ketemu, jadi saya langsung kesini (Gramedia)” ujar risana. Bahkan Para Agen Neptunus (sebutan bagi para Fens Perahu kertas) rela duduk lesehan di depan panggung hanya untuk melihat para pemian perahu kertas 2.
Para pemain Perahu Kertas yang datang yakni Maudy Ayunda (kugy), Adipati Dolken(keenan), Tyo Pakusadewo(wayan), dan Sharena (sisca) menyatakan kegagumanya saat Meet and Great di Bandung “kalau dibandingkan dari Jakarta dan kota lainnya Bandung paling Heboh, malahan kita pengen lama ketemu sama mereka” ujar maudy dan sharena.
Bila di Perahu Kertas Pertama penonton disuguhi konflik yang baru "setengah matang", suasana yang masih ringan dan berbau anak kuliahan, maka di bagian dua penonton akan melihat konflik yang jauh lebih matang, lebih dewasa, dengan pertaruhan yang lebih besar. Jika di Perahu Kertas pertama, perahu Kugy baru mulai berlayar dan bertualang di laut lepas, maka di bagian kedua, perahu itu harus menemukan tempatnya berlabuh. Perahu Kertas 2 adalah tempat berkumpulnya puncak-puncak konflik sekaligus solusi.
Dee sang penulis mengungkapkan, Dalam proses sebagai seorang penulis, sering kali temukan keajaiban-keajaiban. Meyakini bahwa setiap karya memiliki nyawa. Meski ia tak berwadah dan berwujud, karya seolah memiliki garis takdir, degup kehidupan, dan "keinginan"-nya sendiri. (MNB)

0 comments:

Post a Comment