Fraksi –fraksi di DPRD Jabar Tanggapi
Nota Keuangan Gubernur pada RAPBD/2013
Bandung,(Pripos 02/11)-Fraksi-fraksi DPRD Provinsi Jawa Barat memberikan pandangan
umum terhadap Nota Keuangan Gubernur Jawa Barat perihal RAPBD TA 2013 dalam
Rapat Paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ir. Irfan
Suryanagara didampingi Wakil Ketua Uu Rukmana dan Komaruddin Thaher.
Dalam pandangan umum fraksinya
terkait pendapatan daerah, Fraksi Demokrat meminta penjelasan terkait
upaya Gubernur Jawa Barat untuk mengurangi ketergantungan PAD dari pajak
kendaraan dan kebijakan pemerintah pusat. F. Demokrat juga berpandangan
kebijakan Gubernur tentang keringanan pajak untuk PT. PLN Jawa Bali akibat
penyusutan produksi tenaga listrik tida bisa lagi dilanjutkan sehingga
diperlukan kajian yang lebih komprehensif lagi.
Fraksi Demokrat meminta penjelasan
mengenai upaya optimalisasi yang dilakukan Gubernur terkait potensi-potensi
pajak sehingga pada tahun 2013 diharapkan dapat menghasilkan retribusi lebih
besar lagi.
Sedangkan Fraksi PDIP menyoroti
komitmen pemerintah terhadap pelayanan dasar kesehatan. F. PDIP
melihat adanya penurunan anggaran dibandingkan tahun 2012 lalu sehingga
komitmen Pemprov Jabar untuk memenuhi ketentuan UU yaitu 10% anggaran kesehatan
perlu dipertanyakan.
Sebagaimana yang kerap dipertanyakan
Komisi D, F. PDIP juga mempertanyakan tindak lanjut inventarisasi situ-situ di
Jawa Barat. Setelah program up date data situ, F. PDIP tidak melihat adanya
program yang menuju pada pengelolaan dan pemeliharaan atau perbaikan terhadap
situ-situ tersebut ayang sebenarnya bisa dioptimalkan lagi fungsinya.
Kemudian, Fraksi Partai Golkar dalam
pandangan umumnya di antaranya meminta penjelasan terhadap penerimaan dari dana
perimbangan yang direncanakan mengalami penurunan yang cukup besar, yaitu
sebesar 2,23% dibandingkan TA 2012, begitu pula pendapat lain-lain yang sah
yang mengalami penurunan sebesar 5,86% dibandingkan tahun sebelumnya.
Terkait dengan dana Bantuan
Operasional Sekolah(BOS) untuk tingkat SLA, F. Partai Golkar meminta agar
Pemprov Jabar mengalokasikan lagi dana BOS untuk tingkat SLA tersebut
sebagaimana tahun lalu, mengingat Pemprov Jabar memiliki kemampuan untuk itu.
Hal ini dikemukakan karena dalam
nota keuangan pada TA 2013 anggaran untuk BOS tingkat SLA baru dianggarkan
untuk satu semester atau enam bulan dan enam bulan lagi dianggarkan pada APBD
perubahan yang dikhawatirkan akan mengangggu proses belajar.
Pandangan fraksi PKS, terkait
masalah infrastruktur pembangunan, F. PKS , mengharapkan rencana pembangunan
dan peningkatan dukungan infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi harus
dibuktikan dengan proporsi anggaran OPD bidang infrastruktur yang memadai,
konsisten, dan tidak hanya terpaku kepada pembangunan infrastruktur di perkotaan.
F. PKS memberikan dukungan upaya
tercapainya ketahanan pangan melalui program Jabar sebagai lumbung pangan
nasional dan penguatan kelembagaan ketahanan pangan dan peningkatan ketersediaan
dan kesinambungan produksi pangan dalam mewujudkan Jabar sebagai sentra
produksi benih/bibit nasional tahun 2013. Untuk itu F. PKS minta adanya
kejelasan program dan kegiatan yang akan dilakukan OPD terkait dalam RAPBD TA
2013.
Masalah pengelolaan BUMD dikemukakan
F. PPP dalam pandangan fraksinya. F. PPP meminta penjelsan sejauh mana
keberhasilan Pemprov dalam mengelola semua BUMD yang memiliki aset cukup besar
dengan kontribusinya terhadap PAD yang menjadi bagian pemerintah daerah.
Berkaitan dengan beberapa isue
strategis peningkatan ketahanan pangan, F. PPP menyoroti beberapa hal
diantaranya proses diversifikasi pangan dan keamanan pangan yang masih belum
optimal, baik dari mulai proses produksi sampai dengan penanganan pasca panen
termasuk upaya sertifikasi hasil yang akan berpengaruh terhadap fluktuasi harga
pangan. F.PPP juga mendorong dilakukan revitalisasi dan restrukturisasi
pengembangan industri Jawa Barat yang memiliki daya saing tinggi.
Pada rapat paripurna yang dihadiri
Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf tersebut, F. Gerindra dalam pandangan
fraksinya menyoroti proyek pembangunan Waduk Jatigede di Sumedang. F. Gerindra
mengharapkan keseriusan pemprov Jabar untuk segera menyelesaikan dampak sosial
di masyarakat mengingat pembangunan waduk ini sudah berjalan dan hampir selesai
namun masalah apenduduk yang terkena genangan masih belum
selesai. F. Gerindra meminta penjelasan terkait progres
relokasi dan pembebasan tanahnya.
Sementara itu, F. Hanura-PKB dalam
pandangan fraksinya mempertanyakan upaya pemerintah Jawa Barat dalam
mengakomodir aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui DPRD. Apakah dalam
APBD TA 2013 aspirasi tersebut diakomodir secara optimal.
F. Hanura-PKB mendukung penambahan
alokasi dana pada program pelayanan kesehatan masyarakat khususnya yang
tidak mampu, dan mempertanyakan sejauh mana korelasi penambahan alokasi dana
dengan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
Terkait dengan belanja daerah, F.
PAN mempertanyakan pos anggaran untuk bantuan infrastruktur desa yang
diperuntukan bagi 3.800 desa. F. PAN mempertanyakan dasar pendekatan dan
kriteria untuk menetapkan desa yang memperoleh bantuan, bagaimana penyalurannya
serta strategi yang digunakan.
F. PAN juga menyoroti masih lemahnya perencanaan yang mengakibatkan banyaknya program kegiatan yang tidak terserap sesuai dengan rencana serta efektivitas pelaksanaan program kegiatan dan perlunya pemahaman bahwa anggaran adalah berbasis kinerja dan perlu didukung peningkatan kapasitas daya dukung aparatur.(fauzi)
0 comments:
Post a Comment