Pemeriksaan Kesehatan Balon Gubernur Diperketat
Bandung, Selasa 20/11 (Pripos),- Satu tahapan yang harus dilakukan pasangan bakal calon
gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat pada Pilgub 2013 adalah pemeriksaan
kesehatan jasmani dan rohani yang dilakukan tim medis khusus. Sesui dengan
jadwal, pemeriksaan medis tersebut akan dilakukan pada Sabtu dan Minggu
(24-25/11) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Agar
tim dokter dapat menjalankan tugas dengan baik dan benar serta terjamin
ketenangan dan ketelitiannya, diusulkan setiap pasangan bakal calon hanya
diperbolehkan menyertakan maksimal 10 orang pengantarnya.
Demikian diusulkan seorang
Komisioner Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat (KPU Jabar), Ferdhiman,
saat memimpin rapat persiapan pemeriksaan kesehatan bakal calon Gubernur dan
Wakil Gubernur Jawa Barat 2013 bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa
Barat, perwakilan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, utusan dari
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat, dan tim kampanye 5 bakal pasangan calon.
Usulan tersebut kemudian mendapat
respons positif dan kemudian disetujui oleh tim kampanye semua bakal pasangan
calon. Selain itu, rapat juga menyetujui permintaan Wakil Ketua IDI Jabar, dr.
Noormathani, agar tim kampanye (tim sukses) bakal calon tidak memasuki ruangan
pemeriksaan, serta pihak KPU dan Polda Jabar dapat menjamin keamanan dan
ketenangan selama pemeriksaan berlangsung di RSHS.
“Mohon maaf kepada tim sukses bakal
calon yang kami periksa kesehatan jasmani dan rohaninya, supaya tidak masuk ke
ruangan pemeriksaan di Lantai 4 RSHS. Cukup mengantar bakal pasangan calon
sampai Paviliun Parahyangan di lantai bawah. Kami sudah menyediakan tempat
khusus untuk tim sukses. Kami ingin kejadian tahun 2008 tidak terulang pada
pelaksanaan pemeriksaan kesehatan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat
2013,” pinta Noormathani.
Dalam rapat yang diselenggarakan di
Sekretariat KPU Jabar Jl. Garut No. 11 Bandung, Senin (19/11) pagi itu, juga disepakati
jadwal pemeriksaan kesehatan dilaksanakan selama 2 hari, Sabtu (24/11) dan
Minggu (25/11) mulai pukul 7.00, berikut urutan pelaksanaan pemeriksaan
berdasarkan kesiapan tiap bakal pasangan calon yang diusulkan oleh tim kampanye
masing-masing.
Untuk hari pertama, Sabtu, dilakukan
pemeriksaan terhadap tiga bakal pasangan calon yaitu Rieke Diah Pitaloka dan
Teten Masduki, Yusuf Macan Effendi (Dede Yusuf) dan Lex Laksamana, serta Ahmad
Heryawan dan Deddy Mizwar. Hari kedua, Minggu, pemeriksaan untuk 2 pasangan
lainnya yaitu Dikdik Mulyana Arief Mansur dan Cecep Nana Suryana Toyib,
pasangan serta Irianto MS. Safiuddin (Yance) dan Tatang Farhanul Hakim.
Sekretaris Pokja Pencalonan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Pilgub) 2013 sekaligus Kepala
Bagian Hukum, Teknis dan Hupmas KPU Jabar, Teppy Dharmawan, kepada peserta
rapat menjelaskan dalam penyelenggaraan Pilgub telah terjadi perubahan jadwal
pemeriksaan kesehatan jasmani dan rohani bakal calon, semula ditetapkan tanggal
23 menjadi 24 dan 25 November 2012.
“Perubahan jadwal ini sehubungan
kami harus memberi kesempatan kepada bakal calon untuk melengkapi atau
memperbaiki surat pencalonan, syarat calon, atau mengajukan calon baru dari
partai politik atau gabungan partai politik dari tanggal 18 sampai 24 November.
Sebelumnya, dari tanggal 11 sampai 17 November lalu, KPU Jabar melakukan
penelitian terhadap persyaratan administrasi calon,” tutur Teppy.
Koordinator lapangan tim dokter dari
IDI, dr. Erwan Martanto, pada rapat itu memaparkan panduan pemeriksaan
kesehatan menyeluruh bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, yang
menurutnya bahwa status kesehatan yang dibutuhkan oleh pengemban jabatan kepala
daerah dan wakilnya tidak harus bebas dari penyakit, impairment ataupun
kecacatan.
\Kepala daerah atau wakil kepala daerah, seperti gubernur dan wakil
gubernur, kata Erwan, setidaknya harus dapat melakukan kegiatan fisik
sehari-hari secara mandiri tanpa hambatan yang bermakna, dan tidak memiliki
penyakit yang diperkirakan akan mengakibatkan kehilangan kemampuan fisik serta
memiliki kesehatan jiwa sedemikian rupa, sehingga tidak kehilangan kemampuan
dalam melakukan observasi, menganalisi, membuat keputusan dan mengkomunikasikannya.
(kpu/fauzi)
0 comments:
Post a Comment