Bank JABAR dan Prilaku Korupsi

Written By Unknown on Wednesday, January 9, 2013 | 7:22 PM


Bank JABAR dan Prilaku Korupsi


        Bandung,(Pripos)-Dihadapan ratusan kader PDI Perjuangan saat HUT PDI Perjuangan ke - 40 dan pembekalan, di gedung lembah Ciremai, Kuningan, Selasa (8/1/2013),  Teten Masduki membuka fakta praktek -praktek korupsi di Jawa Barat. Bahkan tidak hanya itu, Pegiat anti Korupsi ini menyinggung soal Bank Jabar yang diduga dikuasai oleh Incumbent saat ini.  Berikut komentar Teten Masduki dalam acara tersebut :

        Kita harus mengembalikan pemerintahan yang berpihak kepada masyarakat kecil. Jabar banyak masalah, soal korupsi, termasuk daerah yang menjadi juara bertahan korupsi dari waktu ke waktu. Banyak prilaku korupsi yang tidak muncul ke publik, sehingga incumbent sekarang dinilai bersih,  padahal ada masalah dalam penegak hukum yang tidak jalan, saya sudah pelajari itu. Politik anggaran Jawa Barat selama ini tidak diarahkan untuk ke masyarakat Tapi habis oleh birokrasi.  Tidak hanya itu, Jawa barat punya bank yang menjadi salah satu terbesar di dunia, yaitu bank Jabar (BJB) tapi saat ini kami sudah investigasi dan datanya sudah dipegang, bahwa ada upaya sistematis sedang dikuasai oleh incumbent. Kalau bank dikuasai kelompok tertentu, maka ini akan berbahaya untuk kedepannya.

         Jelang pilgub ada satu keanehan muncul, APBD Jabar  biasanya cair bulan april, tapi kenapa sekarang dikeluarkan bulan januari, ini dipakai untuk hibah untuk penyuluh pertanian, untuk insfratruktur pedesaan dan lainnya. Ini buyer politik, mencari dukungan dengan memakai uang publik.

          Ini yang harus kita bereskan, makanya kenapa saya bersedia untuk maju dalm pilgub ini, saya merasa terpanggil untuk membereskan Jawa Barat. Pemerintahan di pasundan Sekarang ini tidak ada konsep pembangunan yang bisa dijadikan acuan jangka panjang oleh pengusaha.  Yang harus dicatat juga adalah soal kemiskinin, di Jawa Barat orang miskin bukan takdir tapi ini ada masalah struktural dalam pemerintahan. Jawa barat yang begitu kaya raya tidak dijadikan bahan untuk mensejahterakan masyarakatnya.
        Justeru sebaliknya, Jawa Barat diaarahkan ke industrialisasi yang mengalami defiasi.
Jabar dekat dengan lingkaran kekuasaan di Jakarta tapi kondisinya buruk, ini  ada yang salah dalam kempemimpinan. Untuk itu Jabar tidak butuh gubernur tapi butuh pemimpin.
(PP-056)

0 comments:

Post a Comment