Catatan Buku: Buku
Sepanjang Jaman
ADA beberapa jenis buku yang kini beredar: buku how to do it, self improvement, hobi,
pelajaran, agama, akademik, dan lainnya. Tapi ada satu jenis buku yang laku
sepanjang zaman. Buku apakah itu? Jawabnya buku agama.
Seperti yang sering lihat pada acara-acara
pameran buku, buku agama selalu mendominasi setiap event tersebut. Apakah yang membuat buku agama ini laku sepanjang
zaman?
Ada beberapa hal yang membuat situasi perbukuan
seperti ini. Pertama, buku-buku agama yang berasal dari terjemahan Timar Tengah
cenderung mudah diterbitkan karena longgarnya lisensi. Berbeda dengan buku-buku dari Barat. Hal ini
sesuai dengan semangat keislaman. Dalam konsepsi Islam, ilmu yang disampaikan
kepada siapa pun menjadikan amalan utama dan kelak di akherat mendapat imbalan
dari Allah SWT. Sehingga banyak penulis Timur Tengah yang begitu longgarnya
dalam hal hak cipta. Ini juga belajar dari para leluhurnya. Banyak khasanah
keilmuan Islam begitu bebasnya kita akses dan sebarluaskan. Bandingkan dengan
Barat yang kapitalis dan meterialistik selalu mengagungkan hak cipta sebuah
tuisan apa pun jenis.
Kedua,
kini banyak bermunculan self publishing
(penerbitan mandiri) yang dikelola kalangan mahasiswa dan awam (bukan pengusaha
buku). Dengan konsep sederhana dan masih menggunakan ’manajemen keluarga’
mereka mampu menerbitkan buku-buku kecil dengan harga murah. Dengan modal di
bawah Rp 25 juta mereka semangat menerbitkan buku-buku Islam dengan harga
terjangkau. Mungkin karena beban biaya rendah maka harganya pun dipatok cukup
murah.
Ketiga,
ghirah Islam yang semakin tinggi di
kalangan pemuda. Mereka yang keranjingan buku-buku Islam akan selalu mendorong
buku-buku agama setiap ada pameran buku. Atau menyerbu masjid-masjid yang
sering menyediakan buku-buku Islam. Pasar potensial ini memang tumbuh semakin
deras, sejalan dengan semangat dan ghirah
keislaman di kalangan anak muda.
Keempat,
longgarnya pemerintah dalam hal pengawasan. Selama ini pemerintah memang seolah
menutup mata terhadap pertumbuhan penerbitan di Indonesia. Kini hampir semua
jenis buku bebas diterbitkan. Mau yang ke kiri-kirian, atau yang ke
kanan-kananan, semuanya tumbuh pesat. Tak terkecuali buku-buku Islam. Situasi
ini memang cukup kondusif di lingkungan perbukuan ini.
Kelima,
buku-buku Islam cenderung harganya cukup murah. Dengan berbagai kemasan
buku-buku Islam mampu dijangkau berbagai kalangan. Harganya memang cukup
variatif, dari Rp 5000 – Rp 50.000,-
Kelima
hal tersebut yang membuat buku agama Islam laku sepanjang zaman. Tidak ada
surutnya. Dan soal pembeli potensial memang menurut Ahmad Nurasa dapat
diidentifikasi pada kalangan muslimah usia sekitar 15 hingga 25 tahun. Ditambah
kalangan ibu-ibu muda yang sedang kernajingan mempeljari agama Islam.
Tampaknya
buku agama laku sepanjang zaman karena persoalan agama tidak pernah surut.
Semakin hedonistis, semakin materialistis, semakin kapitalis, maka semakin haus
orang melihat sisi-sisi Islam dari berbagai segi. Maka semakin banyak buku
Islam maka insyaAllah keseimbangan dunia ini juga akan semakin terjaga.
Dan
khusus untuk para penulis Timur Tengah yang merelakan ide-idenya diterbitkan
dan dipublikasikan saya menaruh hormat setinggi-tingginya. Semoga ilmu yang
diamalkan dapat menjadikan kekayaan di akherat nanti. Dan Allah SWT meridloinya.
Amin. (Askurifai Baksin, Pemred Priangan Pos)
0 comments:
Post a Comment