Catatan Buku: Buku Sepanjang Jaman

Written By Unknown on Sunday, January 20, 2013 | 6:45 AM



Catatan Buku: Buku Sepanjang  Jaman


ADA beberapa jenis buku yang kini beredar: buku how to do it, self improvement, hobi, pelajaran, agama, akademik, dan lainnya. Tapi ada satu jenis buku yang laku sepanjang zaman. Buku apakah itu? Jawabnya buku agama.
Seperti yang sering lihat pada acara-acara pameran buku, buku agama selalu mendominasi setiap event tersebut. Apakah yang membuat buku agama ini laku sepanjang zaman?
Ada beberapa hal yang membuat situasi perbukuan seperti ini. Pertama, buku-buku agama yang berasal dari terjemahan Timar Tengah cenderung mudah diterbitkan karena longgarnya lisensi. Berbeda dengan buku-buku dari Barat. Hal ini sesuai dengan semangat keislaman. Dalam konsepsi Islam, ilmu yang disampaikan kepada siapa pun menjadikan amalan utama dan kelak di akherat mendapat imbalan dari Allah SWT. Sehingga banyak penulis Timur Tengah yang begitu longgarnya dalam hal hak cipta. Ini juga belajar dari para leluhurnya. Banyak khasanah keilmuan Islam begitu bebasnya kita akses dan sebarluaskan. Bandingkan dengan Barat yang kapitalis dan meterialistik selalu mengagungkan hak cipta sebuah tuisan apa pun jenis.
Kedua, kini banyak bermunculan self publishing (penerbitan mandiri) yang dikelola kalangan mahasiswa dan awam (bukan pengusaha buku). Dengan konsep sederhana dan masih menggunakan ’manajemen  keluarga’ mereka mampu menerbitkan buku-buku kecil dengan harga murah. Dengan modal di bawah Rp 25 juta mereka semangat menerbitkan buku-buku Islam dengan harga terjangkau. Mungkin karena beban biaya rendah maka harganya pun dipatok cukup murah.
Ketiga, ghirah Islam yang semakin tinggi di kalangan pemuda. Mereka yang keranjingan buku-buku Islam akan selalu mendorong buku-buku agama setiap ada pameran buku. Atau menyerbu masjid-masjid yang sering menyediakan buku-buku Islam. Pasar potensial ini memang tumbuh semakin deras, sejalan dengan semangat dan ghirah keislaman di kalangan anak muda.
Keempat, longgarnya pemerintah dalam hal pengawasan. Selama ini pemerintah memang seolah menutup mata terhadap pertumbuhan penerbitan di Indonesia. Kini hampir semua jenis buku bebas diterbitkan. Mau yang ke kiri-kirian, atau yang ke kanan-kananan, semuanya tumbuh pesat. Tak terkecuali buku-buku Islam. Situasi ini memang cukup kondusif di lingkungan perbukuan ini.
Kelima, buku-buku Islam cenderung harganya cukup murah. Dengan berbagai kemasan buku-buku Islam mampu dijangkau berbagai kalangan. Harganya memang cukup variatif, dari Rp 5000 – Rp 50.000,-
Kelima hal tersebut yang membuat buku agama Islam laku sepanjang zaman. Tidak ada surutnya. Dan soal pembeli potensial memang menurut Ahmad Nurasa dapat diidentifikasi pada kalangan muslimah usia sekitar 15 hingga 25 tahun. Ditambah kalangan ibu-ibu muda yang sedang kernajingan mempeljari agama Islam.
Tampaknya buku agama laku sepanjang zaman karena persoalan agama tidak pernah surut. Semakin hedonistis, semakin materialistis, semakin kapitalis, maka semakin haus orang melihat sisi-sisi Islam dari berbagai segi. Maka semakin banyak buku Islam maka insyaAllah keseimbangan dunia ini juga akan semakin  terjaga.
Dan khusus untuk para penulis Timur Tengah yang merelakan ide-idenya diterbitkan dan dipublikasikan saya menaruh hormat setinggi-tingginya. Semoga ilmu yang diamalkan dapat menjadikan kekayaan di akherat nanti. Dan Allah SWT meridloinya. Amin. (Askurifai Baksin, Pemred Priangan Pos)

0 comments:

Post a Comment