KPU dan UIN Bandung Gelar Sosialisasi Pilgub Jabar 2013

Written By Unknown on Wednesday, January 9, 2013 | 7:43 PM


KPU dan UIN Bandung Gelar Sosialisasi
Pilgub Jabar 2013



Bandung, (Pripos)- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat terus gencar melaksanakan sosialisai dan simulasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Pilgub) 2013. Kali ini KPU bekerjasama dengan Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan (UIN) Gunung Djati Bandung dengan mengambil sekmen mahasiswa atau pemilih pemula.
Acara berlangsung, di  Aula  Kampus UIN SGD Jln. AH. Nasution, Rabu (9/1) dengan menghadirkan narasumber Anggota Komisi Pemilihan Umum  PProvinsi Jawa Barat (KPU Jabar) Ferdhiman dan pakar komunikasi politik Prof. Dr. Asep Saeful Muhtadi, MAg.    
Acara yang dimoderatori Roni Tabroni diikuti puluhah aktivis mahasiswa UIN. Pada sosialisasi tersebut, Ferdhiman mengawali pembicaraannya dengan menjelaskan peserta Pilgub 2013 terdiri dari lima pasangan calon, masing-masing pasangan Dikdik Muliana Arief Mansur dan Cecep, Irianto MS. Syafiuddin (Yance) dan Tatang Farhanul Hakim, Yusuf Macan Effendi (Dede Yusuf) dan Lex Laksamana Zaenal Lan, Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar, Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki. 
            Pilgub yang pemungutan suaranya akan dilaksanakan Minggu 24 Februari mendatang itu, kata Ferdhiman, pada prinsipnya memiliki tujuan yang sama dengan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden, yakni untuk memilih pemimpin yang dinilai mampu memberantas atau mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, melawan kebodohan dan mendistribusikan kemakmuran. 
“Maka, kepada teman-teman mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan, nanti pilihlah pemimpin Jawa Barat dan wakilnya dengan cerdas dan bertanggungjawab,” ajaknya seraya menerangkan pula tentang pragmatisme dan idealisme dalam pemilu di Indonesia, perbandingan pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya, dan persepsi masyarakat terhadap penyelenggaraan pilkada (pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah). 
Narasumber lainnya, Asep Saeful Muhtadi, yang  menyajikan tema “Membangun komunikasi politik” dan “Potret kampanye politik (calon) kepala daerah, mengatakan  seorang kepala daerah bahkan kepala desa,  akan berhasil melaksanakan program-programnya jika mendapatkan partisipasi aktif dari masyarakat. Sedangkan partisipasi ini hanya bisa digalang dengan komunikasi politik yang berkesinambungan. 
Ia menilai sosialisasi Pilgub 2013 yang selama ini diselenggarakan KPU Jabar merupakan bagian dari pendidikan politik. Sebenarnya pihak KPU tidak perlu bekerja keras menginformasikan Pilgub dan pemilu lainnya, apabila dalam 5 tahun terakhir secara berkelanjutan melakukan komunikasi politik dengan masyarakat. Sebab, komunikasi politik merupakan kekuatan sekaligus penggerak sistem politik yang berlaku di suatu wilayah. 

“Rendahnya komunikasi politik mengakibatkan munculnya protes, gugatan, atau sampai pencabutan dukungan dalam pilkada. Pemerintah yang tidak cerdas berkomunikasi politik dengan rakyat, akhirnya dituntut dan didemo oleh kelompok-kelompok masyarakat. Karenanya, dalam Pilgub nanti pemilih harus terlebih dulu mencermati visi-misi calon. Kalau visi-misinya tidak jelas jangan dipilih, apalagi calon yang belum pernah menunjukkan kemampuannya,” ujar Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SGD Bandung ini. 
Pada sosialisasi yang dihadiri pula Pembantu Rektor IV Muhammad Nazib, Ketua Jurusan KPI UIN SGD Bandung Dadan Suherdiana mengakui kegiatannya tidak terlalu tepat, karena diadakan pada saat mahasiswa libur kuliah sehingga jumlah peserta kurang dari target.  Namun ia berbesar hati informasi Pilgub akan menyebar di kampusnya, mengingat sebagian besar yang hadir adalah aktivis mahasiswa. (PP 020/KPU)             

0 comments:

Post a Comment