KPU dan
UIN Bandung Gelar Sosialisasi
Pilgub
Jabar 2013
Bandung, (Pripos)- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat terus
gencar melaksanakan sosialisai dan simulasi Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Jawa Barat (Pilgub) 2013. Kali ini KPU bekerjasama dengan Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas
Islam Negeri Sunan (UIN) Gunung Djati Bandung dengan mengambil sekmen mahasiswa
atau pemilih pemula.
Acara berlangsung, di
Aula Kampus UIN SGD Jln. AH.
Nasution, Rabu (9/1) dengan menghadirkan narasumber Anggota Komisi Pemilihan
Umum PProvinsi Jawa Barat (KPU Jabar)
Ferdhiman dan pakar komunikasi politik Prof. Dr. Asep Saeful Muhtadi, MAg.
Acara yang dimoderatori Roni Tabroni diikuti puluhah aktivis mahasiswa
UIN. Pada sosialisasi tersebut, Ferdhiman mengawali pembicaraannya dengan
menjelaskan peserta Pilgub 2013 terdiri dari lima pasangan calon, masing-masing
pasangan Dikdik Muliana Arief Mansur dan Cecep, Irianto MS. Syafiuddin (Yance)
dan Tatang Farhanul Hakim, Yusuf Macan Effendi (Dede Yusuf) dan Lex Laksamana
Zaenal Lan, Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar, Rieke Diah Pitaloka dan Teten
Masduki.
Pilgub yang pemungutan suaranya akan
dilaksanakan Minggu 24 Februari mendatang itu, kata Ferdhiman, pada prinsipnya
memiliki tujuan yang sama dengan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden, yakni
untuk memilih pemimpin yang dinilai mampu memberantas atau mengentaskan
kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, melawan kebodohan dan mendistribusikan
kemakmuran.
“Maka, kepada teman-teman mahasiswa sebagai calon pemimpin masa
depan, nanti pilihlah pemimpin Jawa Barat dan wakilnya dengan cerdas dan
bertanggungjawab,” ajaknya seraya menerangkan pula tentang pragmatisme dan
idealisme dalam pemilu di Indonesia, perbandingan pemilih yang tidak
menggunakan hak pilihnya, dan persepsi masyarakat terhadap penyelenggaraan
pilkada (pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah).
Narasumber lainnya, Asep Saeful Muhtadi, yang menyajikan tema “Membangun komunikasi politik”
dan “Potret kampanye politik (calon) kepala daerah, mengatakan seorang
kepala daerah bahkan kepala desa, akan
berhasil melaksanakan program-programnya jika mendapatkan partisipasi aktif
dari masyarakat. Sedangkan partisipasi ini hanya bisa digalang dengan
komunikasi politik yang berkesinambungan.
Ia menilai sosialisasi Pilgub 2013 yang selama ini
diselenggarakan KPU Jabar merupakan bagian dari pendidikan politik. Sebenarnya
pihak KPU tidak perlu bekerja keras menginformasikan Pilgub dan pemilu lainnya,
apabila dalam 5 tahun terakhir secara berkelanjutan melakukan komunikasi
politik dengan masyarakat. Sebab, komunikasi politik merupakan kekuatan
sekaligus penggerak sistem politik yang berlaku di suatu wilayah.
“Rendahnya komunikasi politik mengakibatkan munculnya protes,
gugatan, atau sampai pencabutan dukungan dalam pilkada. Pemerintah yang tidak
cerdas berkomunikasi politik dengan rakyat, akhirnya dituntut dan didemo oleh
kelompok-kelompok masyarakat. Karenanya, dalam Pilgub nanti pemilih harus terlebih
dulu mencermati visi-misi calon. Kalau visi-misinya tidak jelas jangan dipilih,
apalagi calon yang belum pernah menunjukkan kemampuannya,” ujar Dekan Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN SGD Bandung ini.
Pada sosialisasi yang dihadiri pula Pembantu Rektor IV Muhammad
Nazib, Ketua Jurusan KPI UIN SGD Bandung Dadan Suherdiana mengakui kegiatannya
tidak terlalu tepat, karena diadakan pada saat mahasiswa libur kuliah sehingga
jumlah peserta kurang dari target. Namun ia berbesar hati informasi
Pilgub akan menyebar di kampusnya, mengingat sebagian besar yang hadir adalah
aktivis mahasiswa. (PP 020/KPU)
0 comments:
Post a Comment