Rieke
Antar Jenazah TKI Iwan Ke kampung Halamannya
Kab.Karawang,Pripos.-Calon Gubernur Jabar Rieke
Diah Pitaloka mengantarkan jenazah Iwan (30), TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang
meninggal akibat kecelakaan di Negara Taiwan, Jumat (11/1/2013) sore ke rumah
korban, RT 7/ RW 3, No 52, Desa Sukaharja, Kecamatan Rawamerta, Kab Karawang.
Cagub yang berpasangan dengan cawagub Teten Masduki itu, larut dalam kesedihan keluarga korban yang menangis sejadi-jadinya, karena tak menerima Iwan pulang dalam kondisi tak bernyawa.
“Kasus ini bukan pertama kali, jangan menganggap ini kejadian biasa, harus ada cara sistematis bagaimana memperjuangkan perlindungan TKI di luar negeri. Pengiriman TKI ke luar negeri ini bukan solusi, harus ada sistem yang diperbaiki. Jangan ke luar negeri jika hanya menjadi kuli, masa kita tidak bisa bekerja di negeri sendiri,” ujar Rieke kepada sejumlah wartawan dengan mata berkaca-kaca.
Ibu tiga anak ini meminta kepada perusahaan jasa TKI dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karawang yang hadir dan menerima jenazah Iwan di rumah duka, agar memberikan hak-hak almarhum yang belum terpenuhi, diantaranya asuransi pekerjaannya selama tiga tahun bekerja di Taiwan termasuk asuransi jiwa.
Rieke menegaskan, tahun 2012 tercatat 20 persen kasus TKI yang meninggal di luar negeri tempatnya bekerja, dari 90 orang TKI asal Jawa Barat. Sedangkan 200 orang lebih dipulangkan karena bermasalah. Kedepannya lanjut Rieke, mesti disediakan lapangan kerja di dalam negeri, agar rakyat tidak jadi kuli di negeri orang.
Seperti diketaui, pada 10 Desember 2012 lalu, keluarga Iwan mengadu kepada Rieke dan menceritakan TKI Taiwan itu dikabarkan telah meninggal dunia di negara tempatnya bekerja, tetapi pihak keluarga sulit mengambil jenazah Iwan agar bisa dipulangkan ke kampung halaman. Saat itu, Rieke berjanji berusaha memenuhi keinginan keluarga korban dan hanya berselang 3 pekan Rieke kembali kepada keluarga tersebut dengan membawa jenazah Iwan. ( PP_056)
Cagub yang berpasangan dengan cawagub Teten Masduki itu, larut dalam kesedihan keluarga korban yang menangis sejadi-jadinya, karena tak menerima Iwan pulang dalam kondisi tak bernyawa.
“Kasus ini bukan pertama kali, jangan menganggap ini kejadian biasa, harus ada cara sistematis bagaimana memperjuangkan perlindungan TKI di luar negeri. Pengiriman TKI ke luar negeri ini bukan solusi, harus ada sistem yang diperbaiki. Jangan ke luar negeri jika hanya menjadi kuli, masa kita tidak bisa bekerja di negeri sendiri,” ujar Rieke kepada sejumlah wartawan dengan mata berkaca-kaca.
Ibu tiga anak ini meminta kepada perusahaan jasa TKI dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karawang yang hadir dan menerima jenazah Iwan di rumah duka, agar memberikan hak-hak almarhum yang belum terpenuhi, diantaranya asuransi pekerjaannya selama tiga tahun bekerja di Taiwan termasuk asuransi jiwa.
Rieke menegaskan, tahun 2012 tercatat 20 persen kasus TKI yang meninggal di luar negeri tempatnya bekerja, dari 90 orang TKI asal Jawa Barat. Sedangkan 200 orang lebih dipulangkan karena bermasalah. Kedepannya lanjut Rieke, mesti disediakan lapangan kerja di dalam negeri, agar rakyat tidak jadi kuli di negeri orang.
Seperti diketaui, pada 10 Desember 2012 lalu, keluarga Iwan mengadu kepada Rieke dan menceritakan TKI Taiwan itu dikabarkan telah meninggal dunia di negara tempatnya bekerja, tetapi pihak keluarga sulit mengambil jenazah Iwan agar bisa dipulangkan ke kampung halaman. Saat itu, Rieke berjanji berusaha memenuhi keinginan keluarga korban dan hanya berselang 3 pekan Rieke kembali kepada keluarga tersebut dengan membawa jenazah Iwan. ( PP_056)
0 comments:
Post a Comment