Bupati Bandung Dadang M Naser Mengajak LSM Turun Tangan untuk menanggulangi Kerusakan Lingkungan

Written By Unknown on Saturday, September 15, 2012 | 5:49 AM



Bupati Bandung Dadang M Naser Mengajak LSM Turun Tangan untuk menanggulangi Kerusakan Lingkungan

Soreang- Bupati Bandung Dadang M Naser mengecam perilaku oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lingkungan, yang menjadikan kerusakan lingkungan sebagai komoditas jualan.
"Seperti kerusakan Sungai Citarum, jangan dijadikan komoditas untuk menekan para pemilik pabrik dan pemerintah dong. Tapi harus berlandaskan idealisme untuk perbaikan. Selain itu, ayo kita turun sama-sama, jangan cuma teriak-teriak tanpa aksi,"kata Bupati Bandung, Dadang M Naser,(14/9).
Dadang mengakui, dirinya sejak dulu sebagai salah seorang yang gemar meneriakan keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan Sungai Citarum. Namun tentunya, tujuan dari menyuarakan keprihatinan ini dilandasi dengan niat untuk menggugah kesadaran semua pihak.
"Saya sejak masih di DPRD Jabar juga terus memprovokasi tentang kerusakan Sungai Citarum itu. Sampai kedengeran di tingkat dunia, bahwa Citarum itu sungai terkotor di dunia. Bahkan  Termasuk soal  pemapasan Curug Jompong, saya juga terus ngomong, tapi itu kan tujuannya baik,"ujarnya.
Dengan demikian, ujar Dadang, diharapkan muncul kepedulian dari semua pihak. Mulai dari pemerintah, para pemilik pabrik hingga masyarakat. Agar mau sama-sama turut memperbaiki dan menjaga Sungai Citarum.
"Apalagi para pemilik pabrik, mereka itu juga kan sering keluar negeri. Pasti melihat bagaimana pengelolaan lingkungan sungainya. Diluar negeri itu, walaupun industri tekstilnya maju tapi tetap lingkungannya terperihara, yah mereka cari cara juga dong supaya bisa seperti itu,"ucapnya.
Terlebih, lanjut Dadang, para pengelola pabrik ini juga banyak mempekerjakan tenaga asing. Dimana mereka sudah tahu atau paham bagaimana pengelolaan limbah yang benar seperti di negaranya. Sehingga, tinggal menerapkannya di sini.
"Para WNA yang mereka kerjakan juga jangan malah ikut-ikutan merusak lingkungan. Minta mereka juga untuk menerapkannya disini seperti di negaranya,"tandasnya.(Atep Kusman)

1 comments:

Anonymous said...

Bisakah di lihat sampah2 di sungai Citarum , benarkah sampah pabrik ? limbah Pabrik biasanya limbah pabrik pencelupan/printing dan hal ini bisa diatasi dengan water treatment. adapun bagi perusahaan yang ada keterbatasan dana untuk membuat water treatment bisa di bantu PEMDA bekerja sama dengan Bank untuk memberikan kredit ringan u/ pembuatan water threatment. yang membuat sungai citarum kotor adalah sampah sampah rumah tangga dll yang saat ini tidak diperhatikan DAS cikapundung terutama di kawasan mobilisasi mahasiswa terbanyak Telkom, yang buang sampah bukan mahasiswanya, karena tingkat " darling mereka diatas standard " yang perlu di berantas adalah Bangunan liar di DAS Cikapundung yang dekat dengan kampus dimana sungai sudah tertutup dengan kios2 dan warung2 pelanggan warung tersebut 90% mahasiswa tapi yang tidak sadar itu pemilik warung, sudah menebang pohon DAS kemudian dijadikan warung, dan sungainya jadi tempat sampah. " Coba tertibkan Bangunan Liar. 1 lagi adalah tempat pemotongan ayam yang berdiri di DAS Cikapundung, limbah mereka padat, tiap hari berkarung karung bulu ayam di buang ke sungai, adapula yang memanfaatkan derasnya air mereka membuang karung2 limbah itu. bila air tidak deras saat subuh mereka mengeluarkan limbah bulu yg sudah basah itu ke sungai. mari kita bebaskan Citarum dari sampah dimulai dari " Memberantas Bangunan Liar "

Post a Comment