Rekayasa Penanaman Benih
Padi Membuahkan Hasil Karya Nyata Bupati Bandung
Bandung,(Pripos29/9)-Rekayasa penanaman benih padi didalam polybag, ternyata
membuahkan hasil. Keberhasilan tersebut, paling tidak bisa terlihat dihalaman
rumah dinas Bupati Bandung. Butiran padi yang berumur ± 110 hari itu, Jum’at
pagi (28/9) sempat dipanen Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, SH, S.Ip.
“Penanaman padi
dengan sistem polybag ini memang lebih praktis, tidak memerlukan lahan yang
luas, bisa ditanam dihalaman rumah dan tidak memerlukan air yang banyak,” ucap
Dadang M. Naser disela-sela panen padi polybag. Seraya menyebutkan, pupuk yang
digunakan untuk penanaman padi polybag tersebut berasal dari pupuk organik.
Selain dirumah
dinas Bupati Bandung, tanaman padi dengan sistem polybag ini diterapkan pula
diseluruh halaman kantor kecamatan dan desa. Penanaman dengan sistem ini
dimaksudkan sebagai salah satu langkah untuk mempertahankan swasembada pangan
khususnya padi, seiring dengan kian menyusutnya lahan pertanian akibat
terjadinya alih fungsi lahan. “Kantor pemerintah harus memberikan contoh kepada
masyarakat mengenai penanaman padi sistem polybag ini, oleh karena itu sejak
beberapa waktu lalu saya pernah mengeluarkan perintah agar halaman kantor
dimanfaatkan pula untuk penanaman padi...” kata Dadang M. Naser.
Tanaman lain
yang bisa dikembangkan dengan sistem polybag ini, antara lain wortel, tomat,
cabe atau sayuran lain yang memiliki nilai ekonomis. “Saya harap, warga lebih
kreatif memanfaatkan lahan pekarangannya, jangan terlalu berfikir harus punya
lahan hektaran dulu, yang penting ada kemauan dan telaten merawatnya, toh
dipinggir rumah juga bisa,” tegasnya pula.
Tanaman padi sistem polybag baru pertama kali dilakukan di Kabupaten
Bandung. “Mungkin ini satu-satunya kabupaten di Jawa Barat yang mempelopori
penanaman padi dengan sistem ini,” tegas Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan
Perkebunan Kab. Bandung Ir. H. Tisna Umaran, MP.
Panen padi yang
sama beberapa waktu lalu, pernah pula dilakukan di halaman Kantor Kecamatan
Cilengkrang.
Warga setempat, menurut Tisna Umaran cukup antusias untuk menanam padi dengan sistem polybag ini. Mengingat diwilayah kecamatan tersebut, areal pertanian sangat terbatas. “Mereka sangat antusias menanam padi sistem polybag setelah ada contoh dihalaman kantor kecamatan setempat,” kata Tisna Umaran.
Warga setempat, menurut Tisna Umaran cukup antusias untuk menanam padi dengan sistem polybag ini. Mengingat diwilayah kecamatan tersebut, areal pertanian sangat terbatas. “Mereka sangat antusias menanam padi sistem polybag setelah ada contoh dihalaman kantor kecamatan setempat,” kata Tisna Umaran.
Tanaman padi polybag menurutnya sangat cocok dikembangkan didaerah yang
tidak memiliki areal pertanian luas. Seperti Baleendah, Dayeuhkolot, Margaasih
dan daerah lain yang wilayahnya kini banyak dijadikan lahan industri. ( Atep
Kusman)
0 comments:
Post a Comment