Ternyata, Generasi Muda pun Menikmati Keroncong

Written By Unknown on Sunday, September 30, 2012 | 6:53 PM


     Ternyata, Generasi Muda pun Menikmati Keroncong


Bandung,(Pripos 29/9)-Hingar bingar kepadatan kota bandung  pada Jumat (28/09) malam diramaikan oleh Festival Braga yang diselenggarakan untuk memperingati  HUT Kota Bandung ke-202. Rencananya,  Braga Festival akan berlangsung sejak tanggal 28 sampai 29 September 2012. Dalam festival ini akan ditampilkan beragam produk kreatifitas warga bandung, mulai dari handycraft, makanan, seni rupa, sampai dengan musik.
Musik, menjadi daya tarik tersendiri dalam penyelenggaraan Braga Festival tiap tahunnya. Kali ini, muda-mudi dari berbagai penjuru Kota Bandung berkumpul di satu titik wilayah Selatan Jalan Braga untuk menikmati setiap alunan musik yang dimainkan. Tampak, musik rege menjadi sorotan penuh dari generasi muda kota Bandung. Pasalnya, hampir sebagian besar dari mereka larut dalam melodi musik rege yang membahana sepanjang jalan Braga. Mereka tak canggung bergoyang bersama untuk melepaskan penat sesaat. Selain rege, dangdut dan keroncong turut memeriahkan Braga Festival Music Stage tahun ini.
Yang menarik adalah penampilan grup musik keroncong yang memadukan alunan musik tradisional dan modern. Adalah Gempol Gendik, grup musik etnik Keroncong  yang turut meramaikan  Music Stage Braga Festival. Grup yang dimotori oleh Adhi (Bass), Dedi (Sello), Ricky (Gitar), Iwan (Cukulele), Guno (Cha), Bagus (Flute), dan Satopo (Biola) ini, terbukti mampu menyihir pengunjung malam itu. Bukan hanya generasi tua yang terkesima dengan penampilan mereka, pun generasi muda turut menikmati irama musik yang didendangkan.
Riksa Al-Hasyim(25), salah seorang pemuda Kota Bandung mengaku merasa terangsang untuk mempelajari lebih dalam tentang musik Keroncong. “saya merasa ter-stimulus dan bergairah melihat pagelaran musik keroncong kali ini, semoga ke depan generasi muda bisa menjadi penerus dalam melestarikan musik ini”, ungkapnya.
Hal serupa dilontarkan Arie Al-basyiah (26), ia memandang bahwa pentas musik keroncong ini memberikan motivasi positif kepada generasi muda agar mempelajari dan mempertahankan musik-musik tradisional yang dikhawatirkan akan punah. “positif sekali. Semoga di lain waktu, diadakan lagi pementasan musik-musik tradisional yang hampir punah”, ujarnya.
Kepada Wartawan PP, Widharto (50) Anggota Gempol Gendik mengungkapkan pengalamannya dalam memperkenalkan musik keroncong kepada generasi muda. Melalui Komunitas Keroncong Cyber, Gempol Gendik bercengkerama dengan para penggemar musik keroncong di seluruh Indonesia. Bahkan Buletin khusus yang menceritakan seputar Keroncong diterbitkan sebagai media publikasi dan komunikasi antar penikmat Keroncong.
 Grup Musik yang berdiri sejak tahun 2006 ini pernah melakukan beberapa pementasan di seluruh Nusantara, mulai dari Jakarta, Bandung, Solo, Bogor, bahkan di Medan.  Semua yang mereka lakukan sebagai ikhtiar dalam melestarikan budaya nasional. “Harapan kami, semoga musik keroncong ini tidak hanya dinikmati oleh orang Indonesia saja, tapi dunia. Keroncong ini bukan hanya milik Indonesia, tapi musik dunia”, tegasnya.(Ridwan Rustandi)



0 comments:

Post a Comment