Tiga LSM Sorot KKN Proyek Rp
88 Miliar di Dinkes Jabar
BANDUNG,
(Pripos), Ratusan masa dari tiga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang
ada di Jawa Barat secara bersama-sama melakukan aksi unjukrasa ke Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat di Jalan Diponegoro
Bandung, Senin (17/9). Ketiga LSM tersebut yakni LSM Jangkar, LSM GMBI dan LSM
Brantas.
Unjukrasa
bersama yang dilakukan oleh tiga LSM ternama ini, adalah yang pertama terjadi
dengan mengusung isu yang sama. Mereka prihatin atas terjadinya indikasi
“permainan” dalam lelang proyek pengadaan alat kesehatan Tahun Anggaran (TA)
2012 di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan total nilai Rp 88,8
miliar.
Kehadiran mereka sempat dihadang pasukan Dalmas dari Polda Jabar di depan
pintu masuk Gedung DPRD Jabar. Setelah sempat melakukan orasi yang disampaikan
oleh para oratoranya, para perwakilan tiga LSM tersebut akhirnya diterima
Komisi E DPRD Jabar, yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi E Drs. Didin
Supriadin didampingi beberapa anggota komisi yakni Humar Dani, Suhartini
Syahlan, Iceu Dewi dan H. Omin dan Sukmana.
Saat menyampaikan aspirsinya di ruang rapat komisi E, Ketua LSM GMBI, Moh.
Fauzan Rachman, didampingi Ketua LSM Jangkar Yudi I Saputranegra
dan Ketua LSM Brantas Wanwan Mulayawan, dengan lantang mendesak dewan
segera melakukan langkah-langkah dan memanggil jajaran Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat. Dikatakan, atas indikasi adanya permainan KKN (korupsi, kolusi dan
nepotisme), menunjukkan kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mengecewakan
rakyat. Padahal, katanya, Dinas Kesehatan Jabar termasuk salah satu SKPD
yang mendapat anggaran special dari APBD Jabar di samping Dinas Pendidikan,
karena sebagai leading sector bagi peningkatan indek pembangunan manusia
(IPM) terutama unsure kesehatan.
Sementara Ketua LSM Jangkar Yudi I. Saputranegara mensinyalir ada pihak yang
sengaja bermain dalam proyek yang berjumlah sebanyak delapan paket pengadaan
alat kesehatan itu. Bahkan, Yudi mengaku LSM-nya telah pula melakukan unjukrasa
menyampaikan aspirasi ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta dan
hasilnya Kemenkes mengevaluasi beberapa proyek di Dinas Kesehatan Jabar.
Dalam pernyataan resminya, ketiga LSM itu meminta Gubernur Jawa Barat, DPRD
Jabar dan Kadis Kesehatan agar segera membubarkan panitia pokja kesehatan Jabar
sebagai pelaksana proyek pengadaan alat kesehatan.
“Kami meminta Gubernur Jawa Barat, DPRD Jabar dan Kadis Kasehatan segera
mengganti panitia Pokja Kesehatan yang melelangkang proyek kurang lebih Rp 88,8
miliar di delapan paket pengadaan alat kesehatan Jawa Barat,” sebutnya.
Ketiga LSM tersebut mengkhawatirkan, jika pelelangan tersebut tetap dilakukan
maka kerugian negara akan terjadi , bahkan alat-alat kesehatan yang dibeli dari
proyek pengadaan itu akan mubadzir alias menjadi sampah.
Ketua Komisi E DPRD Jabar, Drs. Didin Supriadin pada kesempatan itu mengakui
bahwa alokasi anggaran APBD Jabar TA 2012 yang berjumlah lebih dari Rp 12
Triliun, Dinas Kesehatan Jabar mendapat porsi 10 persen lebih. Didin
berharap pemberian anggaran dari APBD Jabar itu, dapat dikelola secara optimal,
proporsional dan propesional oleh Dinas terkait. Jika kenyataanya, ada aspirasi
dari masyarakat yang menilai tidak wajarnya penggunaan anggaran, maka DPRD
Jabar khususnya dari komisi E akan melakukan klarifikasi dan pemanggilan
terhadap Dinas Kesehatan Jabar dalam waktu dekat ini. (fauzi)
0 comments:
Post a Comment