Kampaye Anti Korupsi “Angklung Vaganza”
Bandung,(Pripos 14/10)Sudah
banyak cara dilakukan oleh individu maupun kelompok masyarakat untuk memerangi
korupsi. Dari mulai seminar ataupun diskusi, pembentukan gerakan antri korupsi
gerakan teater dan musik, demo antri korupsi dan masih banyak lainnya.
Tidak ketinggalan
Direktorat Jendral Ekonomi berbasis Seni dan Budaya Kementrian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif RI. Bersama Masyarakat Musik Indonesia, merekapun melakukan
gerakan antir korupsi melalui produk kreatif seni musik angklung, dalam bentuk
gelaran bertajuk “Angklung Vagaza” yang diselenggarakan di Plaza Balaikota
Bandung (13/10) dari jam 09.00-18.00 WIB “Angklung merupakan semangat
nasionalisme saat zaman penjajahan dahulu, jadi kami mengkolaborasikan angklung
dengan acara ini” ujar Ajij.
Seperti diketahui,
angklung sejak dulu kala dikenal sebagai pemompa semangat rakyat dalam
menghadapi pertempuran. Menurut ketua pelaksana Moch. Sani Winandar, selain itu
juga angklung merupakan alat yang dapat mengiring terbentuknhya pola hubungan
harmonis dari makhluk sebagai individu maupun makhluk sosial yang melekat dan
tidak terpisahkan.
“Sedikitnya ada dua
alasan tersebut yang menginsfirasi
kami untuk menyelenggarakan kampanye
anti korupsi dalam bentuk gerakan musik angklung yang bertemakan Inspiring of Harmony” ujar sani.
Dalam acara yang
berlangsung satu hari ini hadir juga seniman-seniman angklung,
pengrajin-pengrajin angklung, para pengajar angklung, dan tentunya keluarga
besar Bapak Angklung Modern Indonesia (alm) Bapak Daeng Soetingna.
“kami akan mempertujukan
1 set angklung terbesar setinggi 3.5
meter sebagai simbol perlawanan kepada korupsi dalam segala bentuknya”. Tegas
Sani.
0 comments:
Post a Comment