Benih dari BPPBDAT Terbaik di Indonesia

Written By Unknown on Tuesday, October 16, 2012 | 3:36 PM

 Komisi B DPRD Jabar :
 Benih dari BPPBDAT Terbaik di Indonesia 
 
Bandung,(Pripos 16/10)Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Barat, Eka Hardiana mengatakan Balai  Pengembangan Produksi  Budi Daya Air Tawar (BPPBDAT) Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat yang  berada di Singaparna Kabupaten Tasikmalaya  selayaknya tidak hanya mendapat bantuan dari provinsi namun juga dari pemerintah pusat.
   " Apalagi balai pembenihan tersebut merupakan balai pembenihan bibit ikan air tawar yang terbaik di Indonesia sehingga pemerintah pusat juga seharusnya memberikan bantuan untuk mengembangkan balai pembenihan ikan ini,"  kata Eka ketika Komisi B meninjau balai pembenihan tersebut (12/10).
   Menurut Eka bantuan yang telah diberikan untuk balai ini hanya cukup untuk perbaikan gedung, padahal dari pemantauan yang dilakuakn ternyata balai ini masih membutuhkan gedung untuk kantor, tambahan gudang untuk peralatan dan pakan, asrama serta kolam dalam.
   Menurut Kepala Balai Ahmad Yani, Balai  Pengembangan Produksi  Budi Daya Air Tawar yang dikelolanya saat ini masih kekurangan kolam dalam sebagai tempat pembesaran bibit ikan, " Yang ada sekarang hanya kolam untuk produksi benih sedalam 40 dan 80 cm, sementara kami butuh kolam dengan kedalaman 1,5 meter untuk pembesaran benih dan pencetakan induk gurame."
   Dengan keterbatasan kolam tersebut, saat ini menurut Ahmad Yani kegiatan yang dilakukan baru penelitian dan pembenihan ikan gurame, tawe dan nilem saja. Sementara upaya untuk pembesaran benih atau pembesaran induk ikan belum dilakukan karena ketiadaan tempat.
   Terkait dengan pengembangan ikan air tawar di Jawa Barat, Ahmad Yani juga menyebutkan kurangnya konsumsi ikan di masyarakat sebagai salah satu kendala. Rendahnya konsumsi ikan di masyarakat menjadi sebab ikan dinilai kurang komersil untuk diternakan sehingga diperlukan sosialisasi dan penyuluhan yang intensif dari pemerintah.
   Mengenai pembenihan ikan ini, Eka lebih lanjut mengatakan balai harus konsentrasi dan fokus untuk mengelola perikanan di Jawa Barat yang memiliki prospek cukup baik. Apalagi saat ini Jawa Barat surplus ikan akibat kurangnya konsumsi ikan di masyarakat sehingga hasil produksi ikan lebih banyak untuk konsumsi luar Jabar.
   Komisi B menilai balai yang mengelola pembenihan di tiga tempat yaitu di Ceungceum, Cikokol dan Mongor ini sarana dan prasarana memang perlu ditingkatkan agar hasilnya bisa maksimal sebagaimana balai yang berada di Wanayasa.(fauzi)

0 comments:

Post a Comment