“Penyusup” Masuk Jadi
Pengurus
DPD Partai Demokrat Jabar
foto:Irvan Rivano Muhtar
Bandung,(Pripos 14/11)-Kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat (PD) Provinsi Jawa Barat, hasil Musyawarah Daerah (Musda) II Jabar di Bogor belum lama ini, mengalami perombakan yang cukup signifikan. Di sebuat-sebut, kepengurusan DPD PD masa bhakti 2012-2017, sebagian besar diisi oleh muka-muka baru. Bahkan, yang membuat sebagian pengurus lama agak terkaget-kaget adalah adanya salah seorang pengurus yang sampai saat ini masih aktif sebagai kader partai lain.
Bandung,(Pripos 14/11)-Kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat (PD) Provinsi Jawa Barat, hasil Musyawarah Daerah (Musda) II Jabar di Bogor belum lama ini, mengalami perombakan yang cukup signifikan. Di sebuat-sebut, kepengurusan DPD PD masa bhakti 2012-2017, sebagian besar diisi oleh muka-muka baru. Bahkan, yang membuat sebagian pengurus lama agak terkaget-kaget adalah adanya salah seorang pengurus yang sampai saat ini masih aktif sebagai kader partai lain.
Sumber
yang tidak bersedia disebut namanya, mangatakan, susunan kepengurusan baru
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Jawa Barat sudah
ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat
(DPP PD) Nomor 134/SK/DPP.PD/DPD/XI/2012
dan ditandatangani Ketua Umum Anas Urbaningrum dan Sekretaris Edhie Baskoro
Yudhoyono, tertanggal 10 Nopember 2012.
Pasca surat keputusan tersebut, beberapa kader partai
seketika tercengang lesu, karena 70 persen merupakan orang-orang baru.
Ironisnya lagi, ada salah seorang pengurus yang secara organisasi masih
dinyatakan aktif sebagai kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dia adalah
Irvan Rivno Muchtar yang kini menduduki jabatan sebagai Wakil Bendahara V DPD
PD Jabar. Irvan disebut masih tercatat
sebagai Ketua Fraksi PPP DPRD Kabupaten Cianjur dan juga Wakil Ketua IX DPC PPP
Kab.Cianjur.
Tercantumnya Irvan Rivano Muhtar sebagai pengurus DPD
Partai Demokrat Jabar, sontak mengandung reaksi dari beberapa kader militan
partai. Dikatakan, berdasarkan perundangan partai politik, berpindahnya seorang
kader partai ke partai lain memang merupakan hak politik yang bersangkutan. Namun,
dalam etika politik, bila seorang ingin pindah kepartai lain, dia harus
terlebih dahulu mengundurkan diri dari partai sebelumnya.
Menyikapi prilaku Irvan Rivano Muchtar yang tiba-tiba
masuk dalam jajaran kepengurus DPD Partai Demokrat Jabar, membuat Sekretaris
DPW PPP Jabar Drs.H. Yusuf Puadz kaget. Saat ditemui di Komisi A DPRD Jabar, Yusuf mengaku bahwa sampai siang ini Selasa (13/11),
dirinya tidak mengetahui jika Irvan Rivano Muhtar sudah hijrah ke Partai Demokrat.
Hal ini karena DPW PPP Jabar belum menerima tembusan surat pengunduran diri
Irvan, baik secara pribadi maupun dari pengurus DPC PPP Cianjur.
“ Irvan menjadi anggota DPRD Kab Cianjur
diusung oleh PPP, seharusnya dia paham etika berpolitik,”.tegasnya Puadz.
Menurut Yusuf Puadz, berpindahnya Irvan dari PPP ke Partai
Demokrat, telah menghianati konstituen dan masyarakat yang telah
memilihnya. Untuk itu, PPP akan secepatnya memecat dengan tidak hormat Irvan
dari keanggotaan kader PPP dan dari anggota DPRD Kab Cianjur, sebagai sanki
atas tindakanya.
Sementara itu di tempat terpisah, salah seorang kader
Demokrat yang tidak berkenan disebutkan namanya mengatakan, pada prinsipnya
Partai Demokrat tidak menolak seseorang ingin menjadi kader Demokrat, asalkan
sesuai dengan peraturan Parpol.
“Sebagai kader, saya tidak setuju ada kader baru
yang masuk ke Demokrat tapi ternyata masih tercatat sebagai kader di partai
lain. Apalagi langsung duduk sebagai pengurus DPD. Hal ini tentunya akan
berdampak negative terhadap tatanan partai politik dan membuat
kecemburuan kader yang telah berjuang untuk membesarkan partai Demokrat, “
ujarnya. (fauzi)
0 comments:
Post a Comment