Jawa Barat Menuju Provinsi Layak Anak
Bandung,(Pripos 14/11)Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak RI,
menilai Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki
komitmen yang tinggi serta kuat dalam
pembangunan yang responsif gender dan anak.
Hal itu ditegaskan
Asisten
Deputi Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Dra. Ninin Nirawaty, MED, pada Pembukaan
Rechecking Pemantauan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG), Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (P2PA)
Tahun 2012 di Aula Barat Gedung Sate
Bandung, Senin (12/11).
Terkait dengan
itu pula, Pemprov Jabar sejak awal kepemimpinan Gubernur H. Ahmad Heryawan
terus melakukan berbagai ihtiar guna mencapai suatu tujuan melakukan
perlindungan bagi Ibu dan anak. Perjuangan
terlaksananya program PUG selama ini, kendati tidak semulus yang dibayangkan,
namun hingga kini komitmen berbagai pihak terutama dari P2TP2A Jabar yang
dipimpin Hj. Netty Ahmad Heryawan, tidak akan pernah surut. Beberapa prestasi
tertorehkan, seperti keberhasilan P2TP2A dalam melakukan advokasi dan
rehabilitasi bagi perdagangan wanita. Bahkan beberapa kali berhasil dalam
melakukan penjemputan dan pemulangan korban perdagangan orang (trafficking). Bahkan, Gubernur
Jabar tahun lalu dianugerahi Parahita Ekapraya tingkat Madya (penghargaan bagi
para pimpinan yang berkomitmen dan mengimplementasikan strategi pengarusutamaan
gender dan pemenuhan hak anak di berbagai sektor pembangunan).Termasuk, terselanggaranya kegiatan Rechecking
Pemantauan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender, belum lama ini.
Menurut Ninin Nirawaty, kegiatan
recheking ini bertujuan untuk memastikan ketercapaian PUG dan meminimalisir
terjadinya diskriminasi perempuan dan anak, sebagai upaya pencapaian Millenium
Development Goals (MDGs). Disebutkan,
selain Pemprov Jabar, lima kota/kabupaten di Jawa
Barat yang dinilai adalah Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kota Depok, Kabupaten
Cianjur, dan Kabupaten Bogor.
Dalam eksposenya, Ketua Tim
Penggerak PKK Prov Jabar Netty Heryawan memaparkan bahwa pelaksanaan PUG di
Jawa Barat telah mencakup tujuh hal yaitu pada tataran komitmen,
kebijakan, kelembagaan, sumber daya alam dan aset, perangkat analisis, hingga
pendataan terpilah.
"Menjadi tanggung jawab kita
para pemangku kebijakan untuk memperhatikan wajah kemiskinan, yaitu perempuan.
The poverty has a female's face," ujarnya mengutip Perserikatan
Bangsa-Bangsa.
Pemprov Jabar sendiri menurut Netty
telah melakukan program strategis
seperti program, kota/kab layak anak, penyelenggaraan PAUD,
pengentasan rawan pangan/gizi kurang, revitalisasi posyandu.
"Ini juga sebagai upaya
pembentukan Jawa Barat menuju provinisi layak anak," paparnya. Dalam
memenuhi persyaratan provinsi layak anak, lanjut
Netty, Jawa Barat telah membentuk Pusat
Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TP2A) provinsi dan di 22 kota/kab
seluruh Jabar, mendirikan ruang lktasi dan taman penitipan anak di
kantor-kantor milik pemerintah provinsi, melakukan pelatihan bagi para korban
trafficking, dsb.
Selain ekspose dari Ketua TP PKK
Prov. Jabar, pada kesempatan itu digelar ekspose dari Ketua Pokja PUG Prov.
Jabar, Ekspose Penyelenggaraan PUG di Kota Depok, dan FGD. Hadir juga pada
acara pembukaan ini, Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail, Kepala Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Prov. Jabar Sri Asmawati
Kusumawardani, Kepala Badan Perencanaan Daerah Denny Juanda Puradimadja, dan
Tim Verivikasi/Rechecking Pemantauan Pelaksanaan PUG, PP, dan PA thn 2012.
Kegiatan ini adalah bentuk pelaksanaan Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2000
tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasional.(fauzi)
0 comments:
Post a Comment