Irene Mayasari Si Penjual Sprei Online
Kini Omzetnya Puluhan Juta Rupiah
Jakarta
25/11 (pripos) Berawal dari hobi belanja sprei dan bed cover hingga
akhirnya tercetus ide untuk dikembangkan menjadi bisnis. Dia adalah Irene
Mayasari Sudirman, S.Komp, seorang wanita asal Pandeglang, Banten yang
menyulap hobi menjadi bisnis dengan omset puluhan juta Rupiah setiap
bulannya.
Inne, panggilan akrab wanita ini, dahulu
bekerja sebagai karyawan di sebuah sekolah internasional di kawasan Lebak
Bulus, Jakarta Selatan. Beban pekerjaan yang banyak sering membuat pikirannya
penat. Di saat-saat pikirannya penat oleh urusan kantor, dia lebih senang
menenangkan diri di kamarnya sambil istirahat di atas tempat tidur beralaskan
sprei dan bed cover yang motifnya sengaja dia pilih yang cantik. Ia memang
hobi mengoleksi aneka macam motif sprei. Selain motif sprei yang saat ini
sangat banyak dan menarik, jenis bahan sprei dengan tingkat kwalitas
kelembutan bahan juga membuatnya senang memiliki koleksi sprei yang beraneka
macam..
“Awalnya
karena gemar belanja sprei untuk dipakai sendiri, tapi tiba-tiba terpikir
bahwa sepertinya berjualan sprei lumayan juga sebagai tambahan penghasilan”
tuturnya saat Prianganpos.com mewawancara. Tak perlu menunggu
lama ia langsung merealisasikan idenya untuk berjualan sprei.
Target pasarnya yang pertama adalah lingkungan dimana ia tinggal yaitu di
daerah Bonavista, Lebak bulus, Jakarta Selatan. Rupanya dewi fortuna berpihak
padanya. Banyak yang tertarik dengan beragam motif serta harga yang bagus
yang Inne tawarkan. Kemudian pasarnya meluas ke rekan-rekan kerja di kantor,
“akhirnya lama-lama saya terkenal dengan sebutan ‘inne si penjual sprei’ “
selorohnya . semakin lama pelanggannya semakin banyak dan semua pelanggan
mengenalnya dari mulut ke mulut hingga akhirnya pada bulan Februari
2012 Inne membuka toko sprei online bernama InneSprei.
Koleksi motif dan jenis bahan sprei yang Inne tawarkan beragam. Untuk motif
misalnya Inne memiliki puluhan pilihan seperti motif bunga, tokoh kartun,
group bola luar negeri dan aneka motif lainnya. Jenis bahan yang tersedia
adalah katun catra, katun panca, king coil, tancel, katun china dan sutra.
Yang membedakan harga adalah jenis dari bahan sprei tersebut.
Saat ini pelanggan toko online milik inne tersebar di
beberapa daerah seperti Jakarta, bogor, Bekasi, Parung dan Sukabumi. Di
setiap daerah tersebut masing-masing Inne sudah memiliki Reseller. Jadi para
pelanggan tersebut memesan untuk dijual kembali. Awalnya semua
Pengerjaan ia tangani sendiri mulai dari berburu bahan dan motif, mengukur
sampai potong bahan.”mencari dan memilih bahan serta motif itu saya keliling
sendiri menggunakan motor, panas-panasan sampai tangan saya belang” ujar
wanita berkulit putih ini. Karena waktu itu ia belum memiliki konveksi, maka
untuk proses jahit ia serahkan kepada penjahit rumahan yang memang terbiasa
membuat sprei dan bed cover. Pengecekan hasil jahitan hingga packing pun Inne
kerjakan sendiri. Sedangkan untuk pengiriman pesanan pelanggan di luar kota,
Inne menggunakan jasa pihak ekspedisi. Namun sejak bulan September 2012 inne
berhasil membangun konveksi miliknya sendiri dan memiliki tim kerja dengan
tambahan empat orang karyawan. Sehingga Inne bisa berbagi tugas dengan para
karyawannya.
Terkadang ada juga kendala dalam menjalani bisnis ini. “ misalnya bahan yang
dipesan ternyata stocknya sedang habis, ada juga customer yang bawel sampai
nawar harga tega banget, ekspedisi yang kadang terlambat atau jahitan di
penjahit sedang penuh yang membuat saya harus antri” ucap inne menyampaikan
suka duka bisnis yang dijalaninya. Namun semua kendala itu Inne jalani dengan
hati yang selalu senang. Karena jerih payah itu menghasilkan omset kurang
lebih sejumlah delapan puluh juta rupiah setiap bulannya.
“cita-cita saya ke depannya adalah memiliki toko khusus bahan sprei dan
bed cover, semoga Allah mengabulkan harapan saya ini, aamiin” ucap Inne
seraya menutup obrolan dengan PrianganPos.com.((lina)
|
0 comments:
Post a Comment