Pedagang Kantin Gedung
Sate Resah
Baru Dibangun Sudah Bocor
BANDUNG, Rabu 22/11 (Pripos), - Bangunan semi permanen kantin Gedung Sate yang baru menggunakan areal bekas ruang parkir motor, belum lama direhab kemudian dipergunakan oleh para pedagang. Namun setelah tiba musim hujan ketahuan menggunakan kontruksi berkualitas rendah karena ternyata baru beberapa bulan beroparasi kini atapnya sudah pada bocor. Keadaan ini memicu keresahan para pedagang.
Beberapa
pedagang mengaku, setelah pindah dari kantin lama yang berlokasi di ruang bawah
tanah memang di tempat yang baru lebih luas, bersih dan nyaman. Konsumenpun
merasa lebih betah makan di kantin yang baru tersebut. Hanya, jika musim panas
maka rungan pun terasa terkena suhu panas, dan jika musim hujan atap terlihat
pada bocor.
“Memang
setelah pindah ke kantin baru pendapatan lumayan naik, karena konsumen
bertambah terus. Bukan saja dari kalangan PNS di Gedung Sate, namun juga banyak
pembeli dari luar, karena tempatnya lebih terbuka,” kata salah seorang pedagang,
Kamis (22/11).
Pantauan Pripos, ruang kantin baru yang
diperkirakan menggunakan areal dengan lebar sekira 12 m dan panjang sekira 100
m menggunakan lantai keramik, dan tiang rangka besi serta atap dari fiberglass. itu, juga dilengkapi fasilitas air bersih,
listrik untuk penerang dan puluhan kipas
angin. Ditaksir menelan biaya ratusan juta rupiah.
Sementara lokasi kantin lama yang berada di
bawah tanah, saat ini tengah dalam pengerjaan renovasi. Hingga kini sudah
berjalan lebih kurang tiga bulan. Kendati demikian, proses pengerjaannya tidak
berjalan mulus, bahkan sempat tersendat beberapa hari, karena para pekerja
melakukan mogok kerja. Kejadian itu berlangsung pada pertengahan Nopember 2012 lalu. Disebutkan, aksi mogok dilakukan karena sudah
dua minggu tidak mendapatkan upah pekerjaan alias tidak mendapat gaji.
Rencananya setelah usai direnovasi, kantin
lama tersebut akan kembali dipergunakan untuk para pedagang, kantor koperasi
karyawan Setda Jabar, mini market koperasi serta kantor PWRI unit Setda
Jabar. Hanya, bagi para pedagang untuk
mendapatkan los/kios di kantin tersebut dikenakan biaya sewa lebih mahal dari
sebelumnya yakni sekitar Rp 6 juta/tahun.
Terkait masalah kantin yang bocor,
pejabat yang berkompeten tidak berhasil ditemui, seperti Kepala Biro Humas, Protokol dan Umum, karena
yang bersangkutan tengah mendampingi Gubernur pada acara penanaman
pohon/penghijauan di Kabupaten Cianjur. (fauzi)
0 comments:
Post a Comment