Tampil Sederhana, Rieke-Teten Daftar ke KPU
Jabar
Bandung,(Pripos 11/11)Sejak dinyatakan dibuka
pada 4 Nopember 2012 lalu, pendaftaran pencalonan gubenur dan wakil gubernur
Jawa Barat untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar tahun 2013, Sabtu (10/11)
tepat pukul 24.00 resmi dinyatakan ditutup. Sebanyak empat pasangan calon
gubernur dinyatakan sah telah mendaftarkan diri. Keempat pasangan tersebut
semuanya dari kalangan partai.
Berdasarkan urutan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) Jawa Barat,
keempat pasangan itu yakni Hj. Rieke Diah Pitaloka dan H. Teten Masduki
(Paten), kemudian pasangan H. Dede Yusuf Macan Effendi dan H. Lex. Laksamana
(Daek, belum definitif), pasangan H. Ahmad Heryawan dengan H. Deddy
Mizwar (Hade 2, belum definitif) dan terakhir pasangan H. Irianto MS
Syafiudin dengan H. Tatang Farhanul Hakim (Intan) .
Pada hari terakhir pendaftaran
(Sabtu, 10/11) bakal pasangan calon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP), Rieke Diah Pitaloka danTeten Masduki datang lebih dahulu. Pasangan ini
tremasuk kader muda PDIP yang selama ini berkiprah dan mengharumkan nama bangsa
di tingkat nasional dan internasional sebagai seorang politisi dan pengamat
ulung. Serta dua tokoh muda yang selalu giat membela rakyat yang terdzalimi. Mengenakan
baju kotak-kotak dan tanpa satu pun aksesoris, baik cincin maupun jam tangan
yang mereka kenakan, keduanya bertekad menghantarkan rakyat Jawa Barat ke pintu
gerbang kemajuan dan kemkamuran.
Tepat pukul 10.20 Wib, rombongan
pasangan ini tiba di kantor KPUD untuk mendaftarkan pencalonannya.
Kedatangan mereka dikawal sekitar 400 orang kader PDIP dengan cara longmach
dari Kantor DPD PDIP Jabar di Jalan Peta Bandung yang berjarak sekitar 2,5 km.
Disepanjang jalan mereka menyanyikan lagu perjuangan “Halo-halo Bandung”
dengan iringan musik tradisional Sisingaan.
Setibanya di halaman Sekretariat KPU
Jabar Jl. Garut No. 11 Bandung, rombongan yang dipimpin Ketua PDIP Jabar
Tubagus Hasanudin itu terlebih dulu melakukan prosesi “serah terima” bakal
pasangan cagub dan cawagub yang diusung partainya. Dalam upacara serenan
ini, Hasanudin menyerahkan Rieke dan Teten agar kedatangannya diterima oleh KPU
Jabar.
Setelah menyampaikan kata
penyambutan, Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat langsung mempersilahkan dan menuntun
Rieke-Teten, yang dalam pencalonan di Pigub 2013 dikenal sebagai pasangan
Paten, ke aula tempat pendaftaran. Kepada Rieke-Teten Masduki dan juga jajaran
pengurus PDIP Jabar, Komisioner KPU Jabar merangkap Ketua Pokja Pencalonan,
Teten Setiawan, menjelaskan masa pendaftaran berlangsung 7 hari dari 4 s/d. 10
November 2012, kemudian membacakan ketentuan pendaftaran bakal cagub dan
cawagub sesuai Peraturan KPU Nomor 9/2012.
“Karena hari ini masih mencakup masa
pendaftaran, maka kami persilahkan kepada bakal pasangan calon dari PDIP untuk
menyerahkan berkas persyaratan dan mengisi buku pendaftaran berikut
formulirnya,” kata Teten Setiawan. Selanjutnya, selama 30 menit ia
bersama Sekretaris Pokja Pencalonan, Teppy Dharmawan, memeriksa kelengkapan
berkas Rieke-Teten Masduki yang disodorkan
Hasanudin.
Seusai menyampaikan hasil
pemeriksaan dengan menyatakan bahwa secara material berkas pendaftarannya
memenuhi persyaratan, Rieke-Teten Masduki menuruti pembawa acara yang meminta
mereka naik podium untuk memberikan keterangan kepada puluhan wartawan. Rieke,
yang namanya mulai terkenal setelah memerankan tokoh Noneng dalam sinetron
“Bajaj Bajuri” dan kini sebagai anggota Fraksi PDIP, mengawali pidatonya dengan
memperkenalkan diri.
“Nama saya Diah Pitaloka, diambil
dari putri Pajajaran yang konon mewakafkan nyawanya demi harga diri Tanah
Pasundan, daripada dinjak-injak oleh orang yang ingin menguasai kerajaan
Pajajaran. Di sebelah saya adalah Kang Teten Masduki, yang hidupnya dipersembahkan
untuk pemberantasan korupsi di tanah air. Kita tahu korupsi itu adalah sumber
kemiskinan dan kebodohan rakyat Indonesia, termasuk Jawa Barat,” kata Rieke.
Ia menyebutkan pencalonannya bersama Teten Masduki hanya bermodalkan militansi, memiliki kecintaan, simpati dan empati, dan hanya bermodalkan komitmen kepada rakyat Jawa Barat. Karenanya, ia bersama partainya meminta seluruh pihak agar memberikan bantuan dan dukungan dalam perjuangannya memerdekakan rakyat Jawa Barat dari kemiskinan dan kebodohan.
Sedangkan Teten Masduki, dalam
pidatonya mengakui tidak memiliki pengalaman di dunia politik, apalgi ikut
dalam Pilkada, “ Tapi, paling tidak saya tidak pernah korupsi. Saya dan Teh
Rieke hanya punya komitmen yang kuat untuk melakukan perubahan besar di
pemerintahan. Karena Jawa Barat merupakan provinsi terbesar di Indonesia, yang
korupsinya juga terbesar, maka kami akan menjadikan Jawa Barat ini sebagai
percontohan nasional dalam gerakan antikorupsi”. (fauzi)
0 comments:
Post a Comment