Ketua KPU Jabar Yayat
Hidayat:
Pencalonan Didahulukan,
Prahara di Ujung
Bandung,
Rabu, 12/12 (Pripos), Tahapan, program dan jadwal
penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Pilgub) 2013
dengan mendahulukan tahapan pencalonan daripada penetapan DPT (data pemilih
tetap), seperti yang diterapkan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat (KPU
Jabar), bertujuan demi memudahkan serta memberi keleluasan waktu
bagi KPU kabupaten/kota berikut perangkatnya di tingkat kecamatan dan
kelurahan/desa, dalam melaksanakan pemutakhiran data pemilih.
“Tahapan
yang mendahulukan pencalonan, adalah keinginan baik kami untuk memberikan
kemudahan di bawah. Kami pertimbangkan juga aspek politisnya, prahara akan kami
hadapi di ujung. Sebab biasanya prahara itu muncul karena DPT. DPT-lah yang
banyak disorot publik sekaligus sering dijadikan materi gugatan oleh calon,”
kata Ketua KPU Jabar, Yayat Hidayat menjawab pertanyaan tamunya Ketua KPU
Provinsi Riau Teuku Edi Sabli bersama rombongan untuk studi banding, Selasa
(12/12).
Mengenai
tahapan Pilgub 2013 yang disusun dan dijadian acuan oleh KPU Jaba, kepada
rombongan yang terdiri empat komisioner dan sembilan pejabat struktural KPU
Riau, yang dalam kunjungan kerjanya diterima di ruangan rapat pleno Sekretariat
KPU Jabar Jl. Garut No. 11 Bandung. Yayat menyatakan bahwa Tahapan Pilgub 2013
yang diberlakukannya berbeda dengan Pilgub atau pilkada (pemilihan kepala
daerah dan wakil kepala daerah) di provinsi lain di tanah air.
Dengan
mendahulukan pencalonan, jelasnya, KPU Jabar menjadwalkan penyerahan berkas
dukungan bagi bakal pasangan calon perseorangan dan pendaftaran bakal pasangan
calon, yang lebih awal dari penetapan DPT. Sedangkan DPT ditetapkan melalui
proses panjang dari DP4 (data penduduk potensial pemilih pemilu), penyusunan
DPS (daftar pemilih sementara) berikut proses perbaikannya.
Karenanya,
KPU Jabar bisa terlebih dulu berkonsentrasi melaksanakan verifikasi
administrasi dan faktual terhadap dukungan bakal pasangan calon perseorangan,
dan pendaftaran yang meliputi pula verifikasi dokumen persyaratan yang diajukan
5 bakal pasangan calon. Proses pencalonanpun memerlukan waktu panjang hingga
penetapan calon dan nomor urutnya pada 17 Desember 2012.
Menyinggung
pemilu bersamaan antara Pilgub 2013 dengan pilkada di Kab. Sumedang, Kota
Cirebon dan Kota Sukabumi, Yayat yang saat itu didampingi Sekretaris KPU Jabar
Heri Suherman, Komisioner Achmad Heri dan Iin Endah Setiawati, serta beberapa
pejabat KPU Jabar lainnya, menjelaskan kepada Sekretaris KPU Riau Syahrizal,
Komisioner Asmuni Hasmi, Lena Farida dan Budy Yan Putra, dan anggota rombongan
lainnya, KPU Jabar memberikan subsidi bagi ke-3 kab/kota yang menyelenggarakan
pilkada bersama sekitar 30 persen, “Khusus sosialisasi, saya menghitung KPU
Jabar baru mencakup 15 persen saja. Selebihnya Pilgub 2013 disosialisasikan
oleh para bakal calon”.
Kunjungan
kerja KPU Riau ke KPU Jabar, menurut Edi Sabli, sejak awal telah direncanakan
dan dalam rapat pleno terakhir memang diputuskan untuk studi banding ke sini.
Alasannya, selain calon yang mendaftar ke KPU Jabar adalah orang-orang populer
dari kalangan artis, juga memberlakukan tahapan Pilgub yang berbeda daripada
provinsi lain, mengelola anggaran besar, dan KPU Jabar dinilai telah
menunjukkan manajemen yang baik dalam melaksanakan proses pesta demokrasi di
provinsi ini.
“Tahapan
yang disusun, manajemen bagus dalam melaksanakan Pilgub yang berbarengan dengan
pilkada di 3 kab/kota, sosialisasi, soal penyusunan dapil (daerah pemilihan)
untuk Pemilu Legislatif 2014, akan kami transfer ke Riau. Khususnya
Pilgub, kami harus belajar banyak ke KPU Jabar, karena di provinsi kami belum
pernah ada calon dari perseorangan,” ucap Asmuni Hasbi. (fauzi/kpu)
0 comments:
Post a Comment