GIGI BERLUBANG DAPAT
AKIBATKAN MENINGITIS
BANDUNG,Pripos.- Hasil Survei Kesehatan Nasional Indonesia
pada tahun 2001-2012,
penyebab kematian kedua terbesar akibat penyakit infeksi pada bayi adalah
penyakit pada pernapasan. Sementara pada anak-anak usia di bawah lima tahun,
pembunuh paling besar adalah pneumonia yang mencapai 23%.
Sementara, di ruang kerjanya, Dr. Purboyo Solek, Sp.A(K) mengungkapkan,
“Ada beberapa jenis infeksi pneumokokus, diantaranya infeksi pada bagian otak
(radang selaput otak) atau meningitis.”
Untuk kasus meningitis, ada beberapa bakteri yang biasa menyerang, yakni
Streptococcus pneumoniae, Haemophilis influenza type B, Neisseria
meningitis dan Bakteri golongan coli yang terdapat di saluran cerna.
“Penyebab lain adalah gigi berlubang/caries, radang pada telinga (otitis media
suppurativa atau bernanah), “ katanya.
Menurut dokter yang tengah melanjutkan pendidikan PhD di Universiti
Kebangsaan Malaysia ini, “Penyakit ini dikatagorikan berat karena dapat menyebabkan
kematian hanya dalam waktu 48 jam, bahkan bila sembuh pun dapat menimbulkan
gejala sisa berupa kecacatan permanen seperti; ketulian, gangguan pada
penglihatan, kelumpuhan, kemunduran intelegensi atau perilaku mental retardasi
(RM).”
Dijelaskannya, “Penyakit yang biasa menyerang anak-anak ini (karena
pembentukan antibodi pada anak belum sempurna) menunjukkan gejala-gejala,
diantaranya; demam lebih dari 38,5 derajat celcius disertai Kejang demam yang
cukup lama (bisa lebih dari 10 menit) dan setelah kejang berhenti biasanya
penderita tidak sadarkan diri.“ Di beberapa kasus bahkan timbul nyeri kepala
hebat, mual, muntah, diare bahkan takut pada cahaya (photophobia). “Dengan
pemeriksaan CT Scan akan didapat tanda dari susunan saraf pusat yang merupakan
tanda anak terserang meningitis atau tidak.” Ungkap konsultan saraf anak ini.
Bila ternyata si kecil terserang, maka menurut konsultan pada
Indigrow-Children Development & Autism Center, “.. pengobatan yang bisa
dilakukan adalah dengan antibiotik yang sesuai dengan kuman penyebab.”
Sarannya, “Yang terbaik lakukan pencegahan
dengan senantiasa hidup sehat dan selalu memberikan imunisasi lengkap
pada anak, seperti Vaksinasi HiB (Haemofilus Influensa B) dan IPD karena dari
penelitian di Amerika, pemakaian vaksin tersebut bukan saja menurunkan frekuensi akibat
bakteri pada anak-anak saja, melainkan juga pada orang dewasa yang berada di
lingkungan tersebut.”(PP-015/Tea)
0 comments:
Post a Comment