Gubernur Jabar ‘Bingung’ Bagikan Mobil Sekolah

Written By Unknown on Saturday, January 19, 2013 | 4:26 PM



  Gubernur Jabar ‘Bingung’ Bagikan Mobil Sekolah 


Bandung,Pripos.-Rencananya mobil bus tersebut akan diserahkan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan , Januari 2013 kepada empat wilayah (bakorwil) yang ada.  Mobil bus berkapasitas 30-40 penumpang merupakan bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dibeli dari dana APBD tahun anggaran 2012. Alasan pembelian mobil bantuan itu mulia yakni sebagai bus  bantuan angkutan siswa terutama di daerah pelosok dan perbatasan, maka disebut bus sekolah. Hanya moment waktu pembelian dan penyerahannya serta logo gambar pada badan bus  yang memfokuskan Gubernur Ahmad Heryawan  bersama siswa-siswi  tanpa  Wakil Gubernur  Dede Yusuf ,  mengundang friksi bermasalah.     
             Beberapa sumber terpecaya menyebutkan bus sekolah yang dibeli  Pemprov. Jabar oleh  Biro Pengelolaan Barang Daerah berjumlah lima unit. Kelima bus tersebut telah diserahkan oleh pihak dealer  dan saat ini sudah diparkir di halaman Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, jln……..Bandung.   Disebutkan  proses pembelian mobil  kepada pihak ketiga dilakukan melalui lelang secara fair dan terbuka sesuai dengan prosedur peraturan dan perundangan yang ada. Mobil bus bermerek Venus tersebut dikaroseri  oleh PT. Restu Ibu beralamat di Jln Raya Citeureup Km 2,5 Kab. Bogor.
            Sebelum dilakukan upacara serah terima kelima kendaraan mini bus sekolah tersebut, beberapa pihak yang sempat dikonfirmasi Priangan Pos mengatakan sampai saat ini belum ada kata sepakat siapa yang akan bertanggungjawab mengenai operasional mobil tersebut.  Diketahui bahwa kendaraan itu harus dirawat, dipelihara dan jelas kepentingan kegunaannya.  Bahkan, jika difungsikan sebagai bus angkutan, maka problemnya pada trayek.  Diprediksi bakal terjadi benturan dengan trayek angkutan pedesaan (Angkotdes).
            Sumber lain menyatakan, pengadaan bantuan  bus sekolah  terkesan dipaksakan. Kendati peruntukannya tepat sasaran, namun strategi waktu penyerahan yang berdekatan dengan masa kampanye pemilihan gubernur (Pilgub) Jabar  Pebruari 2013 membuat jajaran intansi pemerintah sendiri terutama OPD yang mendapat tugas merasa kebingungan.  Problemnya seperti dihadapkan pada kondisi ‘simalakama’ . Tidak dijalankan atau disalurkan, barangnya sudah dibeli, sementara jika dibagikan dan dioperasionalkan situasinya tidak mendukung.  “Masalahnya saat ini situasinya lagi sensitive,  takut  nanti malah dianggap sebagai temuan,” kata sumber tersebut.
            Jajaran pejabat Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat ketika dimintai tanggapannya, tidak ada yang berani berkomentar.  Salah seorang bagian pengelolaan asset yang tidak mau disebutkan namanya hanya menyatakan bahwa  bus tersebut tuntas . Tuntas yang dimaksud adalah ‘tuntutan dari atas’ , istilah baru yang mereka buat sendiri.
            Salah seorang pejabat di Biro Pengelolaan Barang Daerah Setda Jabar, sebagai intansi yang melakukan pembelian  bus tersebut mengaku hanya menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dan setelah diserahkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, maka tidak lagi memiliki kewenangan. Masalah perawatan bus, katanya, dengan sendirinya menjadi tanggungjawab pihak penerima bantuan mobil bus tersebut.  
            Sementara salah seorang pejabat di Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat sebagai instansi yang berwenang mengelola trayek angkutan, mengaku telah mendapat konfirmasi mengenai pengadaan mobil bus sekolah tersebut.  Pihaknya pun telah diminta untuk mengkondisikan trayek atau jalur yang akan dilalui bus tersebut.  Hingga saat ini masih terus diproses termasuk telah dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak seperti organda untuk masalah trayek ini. (tim) 
                

0 comments:

Post a Comment