Pak Chi Met

Written By Unknown on Monday, January 21, 2013 | 2:29 PM


Pak Chi Met
MAKANAN KHAS INDONESIA

 
“Duh...gengsi dong! Mending makan ala Eropa atau Jepang!”. Mungkin begitu komentar anak muda kini. Lebih menyukai makanan yang berbau asing, walaupun asli berdarah Indonesia. Junkfood dinilai lebih bergengsi. Padahal, bila ditelisik lebih dalam, justru makanan tersebut bisa menjadi mata pedang untuk diri sendiri dan efeknya baru terasa 10-15 tahun mendatang. Selain kurang memberi manfaat positif bagi tubuh, juga generasi muda yang seharusnya ikut melestarikan budaya, justru tak mengenal budayanya sendiri terlebih dari sisi makanan.
Misalnya Jalabria, Ali Agrem, atau Putu adalah jajanan  khas Sunda dan kini tak banyak orang yang tahu. Inilah yang menjadi salah satu faktor untuk melestarikan budaya melalui makanan. Ya, makanan memang lebih dekat dibandingkan kebutuhan lainnya. Karena setiap orang idealnya makan tiga kali dalam sehari. Tak peduli gengsi atau pandangan tak modern. Seperti Pak Chi Met yang mencoba melestarikan makanan khas Indonesia, karena menyediakan menu ikan bakar dengan proses pembakaran khas Indonesia yaitu arang. Prinanto selaku pemilik outlet tersebut menjelaskan bahwa Pak Chi Met adalah kosa kata Thailand yang berarti ketumbar. Dalam pembuatanya ketumbar merupakan bumbu inti dalam membuat ikan bakarnya. Target marketnya sendiri yaitu semua kalangan oleh karena itu selaian untuk melestarikan, Pak Chi Met juga mencoba menghadirkan makanan rumah di tengah jalan-jalan Anda.
Pak Chi Met menyuguhkan berbagai macam paket ikan bakar, seperti ikan Bawal, Kakap, Nila, Kerapu, Lele, dan Gurame sebagai menu andalannya. Selain ikan, juga tersedia paket ayam dengan sajian beragam seperti ayam bakar, ayam goreng, ayam penyet, serta ulam ayam. Pada setiap paketnya, lidah Anda akan dimanjakan dengan 3 macam sambal, yaitu sambal Kecap, sambal Dabu-dabu dan sambal Mangga Muda. Uniknya, sambal Mangga Muda ini di adopsi dari cita rasa makanan khas Thailand yang biasa pedas bercampur asam. Konon rasa asam bertujuan untuk mentralisir rasa pedas sambal. Meskipun begitu, menu makanan Pak Chi Met di bandrol dengan harga yang cukup terjangkau. “Karena menyesuaikan dengan kantong konsumen”, ungkap Ricky selaku General Manager Pak Chi Met yang juga penyuka Chinesse food dan Asian food.
Pak Chi Met tersebar di 4 tempat di Bandung diantaranya , Bandung Trade Centre (BTC), Balubur Town Square (BALTOS), Trans Studio Mall (TSM), MIKO MALL, dan selanjutnya akan di buka di Festival City Link meskipun lokasinya ada di beberapa tempat, Anda tidak perlu khawatir dengan rasanya karna Pak Chi Met mempunya Central Kitchen di Jl.Candrawulan. Ikan, ayam dan semua bahan makanan lainnya akan diolah setengan jadi di central kitchen. Central kitcen juga berfungsi untuk mempercepat pelayanan pada konsumen, sedang di outlet hanya perlu sentuhan akhir.
Bandung dipilih sebagai kota kelahiran Pak Chi Met, karena Bandung terkenal dengan berbagai makanan dan jajanan khas. Oleh karena itu Bandung dinilai sebagai barometer makanan. Selaku Manajer Pelaksana, Komar Setiawan mnyebutkan bahwa Pak Chi Met selanjutnya akan menjadi bisnis waralaba. Selain bertujuan untuk perluasan lahan bisnis, juga untuk mengingatkan kembali pada konsumen tentang makanan khas Indonesia. Bagaimana, Anda tertarik untuk berbisnis Pak Chi Met, atau sekedar ingin mencicipinya? Datang saja ke outltet Pak Chi Met! **well

0 comments:

Post a Comment