Pak Chi Met
MAKANAN KHAS
INDONESIA
“Duh...gengsi dong! Mending makan ala Eropa atau Jepang!”. Mungkin begitu
komentar anak muda kini. Lebih menyukai makanan yang berbau asing, walaupun
asli berdarah Indonesia. Junkfood
dinilai lebih bergengsi. Padahal, bila ditelisik lebih dalam, justru makanan
tersebut bisa menjadi mata pedang untuk diri sendiri dan efeknya baru terasa
10-15 tahun mendatang. Selain kurang memberi manfaat positif bagi tubuh, juga
generasi muda yang seharusnya ikut melestarikan budaya, justru tak mengenal
budayanya sendiri terlebih dari sisi makanan.
Misalnya Jalabria, Ali Agrem, atau Putu adalah
jajanan khas Sunda dan kini tak banyak
orang yang tahu. Inilah yang menjadi salah satu faktor untuk melestarikan
budaya melalui makanan. Ya, makanan memang lebih dekat dibandingkan kebutuhan
lainnya. Karena setiap orang idealnya makan tiga kali dalam sehari. Tak peduli
gengsi atau pandangan tak modern. Seperti Pak Chi Met yang mencoba melestarikan
makanan khas Indonesia, karena menyediakan menu ikan bakar dengan proses
pembakaran khas Indonesia yaitu arang. Prinanto selaku pemilik outlet tersebut menjelaskan bahwa Pak
Chi Met adalah kosa kata Thailand yang berarti ketumbar. Dalam pembuatanya
ketumbar merupakan bumbu inti dalam membuat ikan bakarnya. Target marketnya
sendiri yaitu semua kalangan oleh karena itu selaian untuk melestarikan, Pak
Chi Met juga mencoba menghadirkan makanan rumah di tengah jalan-jalan Anda.
Pak Chi Met menyuguhkan berbagai macam paket ikan
bakar, seperti ikan Bawal, Kakap, Nila, Kerapu, Lele, dan Gurame sebagai menu
andalannya. Selain ikan, juga tersedia paket ayam dengan sajian beragam seperti
ayam bakar, ayam goreng, ayam penyet, serta ulam ayam. Pada setiap paketnya, lidah
Anda akan dimanjakan dengan 3 macam sambal, yaitu sambal Kecap, sambal
Dabu-dabu dan sambal Mangga Muda. Uniknya, sambal Mangga Muda ini di adopsi
dari cita rasa makanan khas Thailand yang biasa pedas bercampur asam. Konon
rasa asam bertujuan untuk mentralisir rasa pedas sambal. Meskipun begitu, menu
makanan Pak Chi Met di bandrol dengan harga yang cukup terjangkau. “Karena
menyesuaikan dengan kantong konsumen”, ungkap Ricky selaku General Manager Pak
Chi Met yang juga penyuka Chinesse food
dan Asian food.
Pak Chi Met tersebar di 4 tempat di Bandung
diantaranya , Bandung Trade Centre (BTC), Balubur Town Square (BALTOS), Trans
Studio Mall (TSM), MIKO MALL, dan selanjutnya akan di buka di Festival City
Link meskipun lokasinya ada di beberapa tempat, Anda tidak perlu khawatir
dengan rasanya karna Pak Chi Met mempunya Central Kitchen di Jl.Candrawulan. Ikan,
ayam dan semua bahan makanan lainnya akan diolah setengan jadi di central kitchen. Central kitcen juga berfungsi untuk mempercepat pelayanan pada
konsumen, sedang di outlet hanya
perlu sentuhan akhir.
Bandung dipilih sebagai kota kelahiran Pak Chi Met,
karena Bandung terkenal dengan berbagai makanan dan jajanan khas. Oleh karena
itu Bandung dinilai sebagai barometer makanan. Selaku Manajer Pelaksana, Komar
Setiawan mnyebutkan bahwa Pak Chi Met selanjutnya akan menjadi bisnis waralaba.
Selain bertujuan untuk perluasan lahan bisnis, juga untuk mengingatkan kembali
pada konsumen tentang makanan khas Indonesia. Bagaimana, Anda tertarik untuk
berbisnis Pak Chi Met, atau sekedar ingin mencicipinya? Datang saja ke outltet Pak Chi Met! **well
0 comments:
Post a Comment