Pembangunan Jalan Wisata Cipanas Belum Rampung
Gara-gara BKSDA dan Perum Perhutani Kab Garut Tidak Ada Kemauan
Garut, (Pripos) – Saat ini perkembangan wisata di wilayah Kab. Garut
mengalami peningkatan yang cukup tajam terutama di Objek wisata Cipanas yang
menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga dapat
meningkatkan APBD Kab. Garut.
Namun seiring dengan perkembangan
objek wisata ini menurut M. Muslih Murtafie tidak semua bisa membantu dalam
meningkatkan taraf ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
Seperti yang terjadi di Kampung
Pojok Rt.01/Rw.06 Dusun Naringgul yang sekarang memiliki potensi cukup baik
dengan adanya akses jalan yang menghubungkan ke jalan aspal yang sudah ada
diwilayah Perum Perhutani dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), namun
dalam pengerjaannya masih belum tuntas dikarenakan faktor biaya yang minim.
Dalam pengerjaannya biaya yang
digunakan waktu itu menurut Sekertaris Desa Rancabango, Munir Syarifudin
mengatakan sebagian diambil dari dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) tahun 2012 sebesar Rp 15 juta ditambah dengan swadaya dari
masyarakat.jumlahnya hampir Rp 17,5 juta jadi total keseluruhan untuk proyek
membuka akses jalan tersebut menghabiskan anggaran biaya senilai Rp 32,5 juta.
Muslih mengatakan dengan adanya
akses jalan itu nantinya bisa digunakan sebagai penunjang pariwisata di Cipanas
dan dapat digunakan sebagai Buffer Zone atau Zona Penyangga bagi hutan lestari
yang nantinya dapat dikembangkan menjadi sarana agrowisata serta penghijauan
dikarenakan kondisinya sekarang kawasan tersebut terlihat tandus dan gundul.
Selain itu rencananya akses jalan
tersebut digunakan sebagai sarana Jogging Track sepanjang kurang lebih satu
kilometer juga dibagian tengahnya akan didesain jalan untuk terapi telapak kaki
dengan menggunakan kerikil-kerikil kecil sehingga nantinya berfungsi sebagai
sarana kesehatan dan olah raga bagi para wisatawan yang menggunakannya.
“Saya menginginkan fasilitas ini
dioptimalkan mengingat akan berdampak positif, selain itu nantinya akan banyak
menyerap tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat
sekitar yang selama ini hanya menggarap pertanian ala kadarnya,” ujar Muslih.
Dalam pengelolaannya nanti, akses
jalan yang sekarang masih menyisakan kurang lebih 500 meter lagi yang belum
selesai dibangun pihak Kompepar akan bekerjasama dengan Mowicc dan warga
setempat guna menjaga serta menata lingkungan tersebut.
Dhani Kurnia sebagai Ketua Mowicc
(Motor Wisata Cipanas Club) sangat menyambut positif akan hal itu dan
menambahkan bahwa akses jalan itu nantinya dibuka untuk umum dengan menggunakan
palang pintu khusus sehingga para pengunjung dari semua Objek wisata yang
berada di wilayah Cipanas bisa menikmati suasana panorama alam yang indah
dengan sunrisenya sambil memandang hamparan kota Garut dari atas kaki Gunung
Guntur yang berudara sejuk terlebih kalau dimalam hari.
Kedua Organisasi (Kompepar dan
MOWICC), telah bersepakat untuk berperan aktif dalam mengatasi
persoalan-persoalan yang terjadi, menggali dan mengembangkan potensi yang ada
dalam rangka mewujudkan pariwisata Cipanas yang produkif, kondusif dan
bermartabat, menuju Wisata Cipanas yang Islami.
Untuk Mewujudkan ini semua pihaknya
berharap kepada Pemerintah Daerah terkait serta BKSDA dan Perum Perhutani yang
memiliki kawasan tersebut untuk lebih mempermudah dan memberikan bantuannya
agar segera dapat menyelesaikan pembangunan jalan tersebut karena ini
merupakan tanggung jawab bersama guna meningkatkan sarana pariwisata sehingga
nantinya bisa menjadikan Kab. Garut benar-benar sebagai kota Swiss Van Java di
Jawa Barat. (PP-004)
0 comments:
Post a Comment