Perpisahan
Hangat dengan Bawahan
Wagub Jabar
‘Sayonara’ dengan BNP
Wagub Jabar Dede Yusuf menurunkan papan satuan tugas pelaksana di
lingkungan Badan
Narkotika Provinsi (BNP)Jabar menandai perpisahan dan
pembubaran BNP Jabar. ( Foto : Rony )
Kenangan terakhir di Kantor BNP Jabar. Foto bersama senyum kesan dan kehangatan
Bandung, Pripos,
Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf Macan Effendi, menyatakan perpisahan
dengan Badan Narkotika Provinsi (BNP)
Jawa Barat. Bukan lantaran berakhirnya masa jabatan sebagai wakil gubernur,
malainkan lembaga yang selama ini mendapat tugas pokok melakukan koordinasi
penanganan narkoba di Jawa Barat itu secara resmi dibubarkan.
Pembubaran
BNP merupakan kebijakan nasional yakni setelah terbitnya Undang-undang
(UU) No. 35 tahun 2009, tentang
badan narkotika nasional (BNN). BNP yang selam ini menjadi bagian dari
orgnisasi perangkat daerah (OPD), sejak lahirnya UU tersebut ditiadakan dan
diganti oleh badan narkotikan nasional (BNN). Di tingkat provinsi dibantuk
badan vertikal yakni badan narkotika nasional provinsi (BNNP) yang personil dan
manajemen operasional organisasinya merupakan kepanjangan dari BNN Pusat.
Acara
perpisahan yang penuh haru dilakukan di kantor BNP Jabar, jln. Cilaki Bandung.
Hadir seluruh staf dan karyawan serta para kepala bidang dan kepala seksi
bidang, juga disaksikan plt Kepala
Pelaksana Harian (Kalakhar) BNP, Aip
Rivai. Kendati acara perpisahan
dilakukan sederhana, karena hanya semacam rapat kecil, namun Wagub Dede Yusuf
menganggap acara itu merupakan hal yang sangat sakral. Diawali laporan singkat
Kabid Operasional Muhamad Nizar yang menyebut bahwa semua sudah dalam keadaan
tidak ada kegiatan, Wagub pun kemudian menanyakan apakah semua karyawan sudah
disistribusikan? Mohamad Nizar menjawab seluruh staf telah didistribusikan ke
OPD lain, seperti ada yang ke gedung sate, ada yang ke Disnakertrans, KPUD dan lain-lain. Keculai ada tiga pejabat
eselon III termasuk dirinya dan satu orang pejabat eselon IV yang belum
mendapat tempat mengabdi karena harus menunggu SK Gubernur penempatanya.
Bagi Wagub yang selama empat tahun menjadi
Ketua Umum BNP Jabar, banyak suka dan duka yang dialami. Olehkarenanya, pada
kesempatan itu, Wagub menyempatkan waktu berbagi kesan dan pesan kepada seluruh
jajarannya, mulai dari tingkat office boy,
tenaga honorer, satpam, staf PNS hingga pejabat eselon IV, III dan II. Wagub
mempersilahkan kepada masing-masing perwakilan mereka untuk menyampaikan
unek-unek selama mengabdi di BNP Jabar.
Kesempatan
tersebut tidak disia-siakan pelah mereka. Seperti salah seorang staf honorer
yang menyampaikan bahwa selama di BNP sangat terkesan dengan semangat
kebersamaan dan kekeluargaanya. “Selama di BNP ini, yang saya rasakan adalah
kebersamaan dan tidak ada perbedaan antara tenaga PNS dan honorer, semuanya
diperlakukan sama,” tutur Ridho perwakilan tenaga honorer.
Ridho
mengaku banyak pengetahuan dan pengalaman selama tugas di BNP Jabar. Kendati
demikian, ia juga berharap bahwa dirinya segera diangkat menjadi PNS. Senada
dengan Ridho, salah seorang perwakilan eselon IV di BNP Jabar, Iman mengatakan,
bahwa ia sangat terkesan dengan kepemimpinan Ketua Umum BNP Jabar, Dede Yusuf
Macan Effendi. Pada suatu hari, kata Iman, ia seperti diperlakukan sangat terhormat,
karena pernah bersama dengan ketua umum tidak dianggap sebagai bawahan
melainkan teman sharing (berbagi)
pengalaman oleh Dede Yusuf. Kendati sering terlibat dalam operasi yang
mempertaruhkan nyawanya, namun di BNP banyak pelajaran yang berharga yang diperolahnya.
Pada
sambutannya wakil Gubernur Dede Yusuf, menyatakan terimakasihnya kepada seluruh
jajarannya yang telah mencurahkan segala daya dan upayanya demi kesuksesan BNP
Jabar. Dede pun menyebut, selama kepemimpinannya, BNP Jabar telah berhasil menekan
tingkat penyebaran narkoba.
“Hanya
satu kata ’kalian luar biasa’ sehingga prestasi itu dapat kita raih,” tandas
Wagub Dede Yusuf. Keberhasilan itu semata-mata karena kerja keras semua unsure
BNP dan BNP Jabar telah banyak berbuat untuk menyelematkan generasi bangsa ini.
Dikatyakan
Wagub, selama empat tahun terakhir, tingkat penyebaran Narkoba Jawa Barat mampu
ditekan sedemikian fantastis, dari peringkat dua nasional menjadi peringkat
enam nasional di bawah DI Yogyakarta.
Pada
kesempatan itu, wagub berpesan kepada jajarannya, kendati BNP telah dibubarkan
namun semangat perjuangan untuk melawan, menghambat dan mencegah Narkoba harus
tetap digelorakan di manapun tempat bekerja yang baru. (fauzi/PP-056)
0 comments:
Post a Comment