KPK Berharap Pemprov Jabar
Bersih dari Korupsi
Bandung, Pripos -
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengharapkan pencegahan dan gerakan anti
korupsi dimasukkan dalam peraturan daerah (perda), sehingga Pemerintah Provinsi
Jawa Barat menjadi bersih dari praktik korupsi, karena penyelenggaraan
pemerintahannya diawasi dan dikawal KPK sejak pencalonan gubenur dan wakil
gubenurnya.
Harapan
tersebut tersirat dari sambutan Anggota Pimpinan KPK, Adnan Pandu Praja, pada
acara penandatanganan Komitmen Berintegritas dan Deklarasi LHKPN (Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara) Calon Gubenur dan Wakil Gubernur Jawa Barat
periode 2013-2018, di Aula Barat Gedung Sate Jl. Diponegoro Bandung, Selasa
(5/2) sore.
Di hadapan Ketua
Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat (KPU Jabar) Yayat Hidayat serta tiga
komisioner lainnya yakni Teten Setiawan, Ferdhiman dan Iin Endah Setiawati,
Ketua DPRD Jawa Barat Irfan Suryanegara dan unsur Muspida, Adnan mengungkapkan
sebelum penandatanganan Komitmen Berintegritas
dan Deklarasi LHKPN telah mengadakan diskusi selama 2,5 jam lebih dengan
semua cagub dan cawagub, kecuali cagub Rieke Diah Pitaloka yang berhalangan
hadir.
Dalam
diskusi tersebut, ia yang hadir didampingi Penasehat KPK Abdullah Hehamahua,
memberikan masukan kepada semua calon bahwa Pakta Integritas yang telah
ditandatangani dimasukkan dalam visi-misi. Selanjutnya,
dijadikan perda oleh salahsatu pasangan calon terpilih pada Pemilihan Gubenur
dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Pilgub) 2013.
“
Tadi kami berdiskusi selama 2,5 jam lebih para calon gubernur dan wakil
gubernur. Kami beri masukan agar memasukkan ini (upaya pencegahan dan anti
korupsi-red.) dalam visi-misi, yang nantinya bisa menjadi perda. Kita berharap
setelah menjadi perda, KPK akan mengawas apa yang dilakukan oleh pasangan calon
setelah menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat . Dengan demikian KPK
dapat mengawal dari awal sejak pencalonan sampai terpilih nanti. Sayalah yang
akan bertanggungjawab,” kata Adnan.
Pada
acara itu ia bersyukur penandatanganan Pakta Integritas dapat dilaksanakan dan
diikuti dengan suasana sangat kondusif. Hampir semua calon mendukung untuk
menjadikan Pemprov Jabar bersih dari praktik korupsi, “Hampir semua calon
mendukung KPK akan yang akan masuk ke wilayah Jawa Barat. Alhamdulillah, tidak
ada calon yang tanya apa yang dinamakan gratifikasi, dan mudah-mudahan tidak
ada yang masuk ke ranah itu”.
Di
awal sambutannya ia menjelaskan, KPK telah menyelesaikan renstra (rencana
strategi) pemberantasan korupsi, yang antara lain dengan membuat program
penguatan bidang politik berintegritas agar dipahami pula oleh masyarakat,
sehingga masyarakat memahami apa yang disebut integritas.
Program
tersebut, menurut Adnan, dilaksanakan oleh KPK dengan mengawal pilkada
(pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah) dari awal prosesnya,
agar penyelenggaraannya berjalan baik tanpa dibarengi money politics (politik uang). Dengan demikian, KPK tidak sekadar
dikenal masyarakat sebagai lembaga yang sering menangkap pelaku korupsi, tetapi
juga memiliki program pencegahan terhadap praktik merugikan keuangan negara.
“Selama
ini banyak gubernur, bupati dan walikota yang kami proses. Setelah dievaluasi,
mungkin mereka belum mengenal apa itu keterbukaan fiskal. Mungkin juga mereka
belum tahu bagaimana membangun pemerintah yang baik dan bersih, good governance
dan clean government. Oleh karenanya, saya berharap kepada teman-teman pers
agar korupsi dipantau dengan baik. Manakala ada money politics, tolong
laporkan,” ucapnya. (PP-020/KPUJBR)
0 comments:
Post a Comment