Alternatif Wisata Baru di Kawasan Jakarta
Jakarta,(Pripos 27/10) terkenal dengan macet dan udaranya yang panas.dan dengan jumlah penduduknya yang sangat padat
terkadang kitapun sulit untuk bisa menikmati suasana santai dan tenang
di ibu Kota Negara kita ini. Namun jangan salah, ternyata di bagian timur
Jakarta tepatnya di sepanjang jalur Banjir Kanal Timur (BKT) yang membentang
dari Cipinang besar sampai Marunda terdapat fasilitas yang bisa dimanfaatkan
oleh warga Jakarta untuk berwisata.
BKT sendiri berfungsi untuk mengurangi ancaman banjir di 13
kawasan, melindungi permukiman, kawasan industri, dan pergudangan di Jakarta
bagian timur, BKT juga dimaksudkan sebagai prasarana konservasi air untuk
pengisian kembali air tanah dan sumber air baku serta prasarana transportasi
air.BKT direncanakan untuk menampung aliran Kali Ciliwung, Kali Cililitan, Kali
Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung. Daerah
tangkapan air (catchment area) mencakup luas lebih kurang 207 kilometer persegi
atau sekitar 20.700 hektare. Rencana pembangunan BKT tercantum dalam Peraturan
Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah 2010 Provinsi DKI Jakarta.(sumber: Wikipedia)
Di sepanjang jalur BKT tersedia jalur sepeda dan jalur jogging yang biasanya ramai
digunakan pada hari sabtu dan minggu pagi. Jalur ini khusus untuk pengguna
sepeda dan pelari pagi.
“sangat
menyenangkan bisa menikmati suasana pagi tanpa macet dan tenang setelah sepekan
penat dengan kemacetan dan aktivitas. Tanpa harus pergi ke luar kota” menurut
Sulastri, warga kelurahan Cipinang yang kerap bersepeda setiap akhir pekan.”image
Jakarta yang macet dan sumpek hilang setiap hari sabtu dan minggu” tambahnya
lagi. Jalur yang memiliki 12 unit tempat parkir sepeda ini
membentang dari Jalan Soekanto, duren
Sawit sampai Jalan Basuki Rahmat,
Cipinang dengan lebar sekitar 4 Meter. Puluhan pejalan kaki berlari pagi dan
rombongan pengendara sepeda memenuhi jalur ini. Tak jarang jalur ini digunakan
untuk lomba fun bike. Saat Priangan pos memantau, ada beberapa keluarga yang berfoto bersama
di pinggiran aliran BKT ini. “pemandangannya lumayan oke buat diabadikan
bersama keluarga” komentar Diah, warga Bekasi yang sengaja datang bersama
keluarga.
Selain adanya fasilitas jalur
sepeda dan jalur jogging, setiap sore hari di sepanjang pinggiran BKT juga
ramai oleh para pedagang makanan. Penggemar wisata kuliner bisa mencoba sensasi kenikmatan jajanan di
sini. Jenis makanan dan minuman yang dijual beraneka ragam. Untuk makanan yang
tersedia diantaranya siomay, bakso,
pecel ayam, tempe mendoan hingga tutut keong makanan jaman dulu yang belakangan
ini mulai banyak digemari masyarakat. Minuman segar seperti es kelapa, es
campur dan minuman hangat seperti kembang tahu ada disini. Harga yang
ditawarkan terjangkau yaitu mulai Rp
3000 – Rp 15.000. Suasana unik saat menikmati hidangan sambil menikmati
pemandangan aliran sungai memberi nilai tambah bagi pedagang-pedagang tersebut .
Para pedagang menyediakan tempat duduk berupa kursi dan tikar yang digelar di
rumput untuk lesehan.
“selain
murah meriah, tempatnya enak untuk nongkrong bareng teman” kata Irsan yang minimal seminggu sekali
mampir di tempat ini.
Ramainya pengunjung area wisata
kuliner disepanjang BKT ini menunjukan minat yang besar dari warga Jakarta terhadap tempat rekreasi yang
murah tanpa harus beranjak jauh dari tempat tinggal mereka.
Semoga
saja wisata gratis ini bisa lebih bermanfaat bagi warga Jakarta dan sekitarnya
dan bersama-sama tetap bisa menjaga kebersihan dan kelestariannya. (Narumalina)
0 comments:
Post a Comment