Wagub Dede Yusuf Ajak Wartawan Makan Bareng di Kantin Gedung Sate

Written By Unknown on Thursday, November 29, 2012 | 6:29 PM


Simbol Jabar Minta Dimunculkan di Gedung Sate 
Wagub Dede Yusuf Ajak Wartawan Makan Bareng
di Kantin Gedung Sate
 

 
 Bandung, 29/11 (Pripos) ,-DI tengah kesibukannya sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf Macan Effendi, Kamis (29/11) tampak santai dan rileks. Usai mengikuti upacara puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke -41 Korpri Tingkat  Jawa Barat di halaman Gedung Sate, Wagub Dede menyempatkan diri jalan-jalan meninjau beberapa sarana dan prasarana di lingkungan kantornya itu. Diantaranya  yang pertama meninjau renovasi  kantin lama yang berlokasi di balkon luar bawah tanah.
Didampingi Kepala Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Jabar, Rudy Gandakusuma SH.MH, Kepala Satpol PP Heriyadi dan Kabag Rumah Tangga DR. Iip Hidayat , serta beberapa Kepala Seksi dan kalangan wartawan peliputi lingkup Gedung Sate, Wagub menanyakan beberapa hal tentang proses pembenahan lokasi kantin lama kepada Ka Biro HPU. Wagub mengharapkan, setelah direnovasi, kantin harus tampak lebih bersih, luas dan nyaman. Karena berada di ruang bawah tanah, maka harus disediakan ruang sirkulasi udara yang cukup serta menggunakan alat kipas angin yang memadai, agar tidak terasa panas. Rudy melaporkan bawah setelah direnovasi, para pedagang  yang sekarang menggunakan kantin sementara akan dikembalikan pada tempatnya  semula.
Tambah Rudy, selain sebagai tempat berdagang, ruangan yang baru tersebut juga dibangun ruang kantor koperasi karyawan gedung sate lengkap  warung koperasinya. Setelah meninjau renovasi kantin lama, Wagub kemudian mengajak rombongan termasuk wartawan meninjau kantin sementara yang menggunakan aral parker sepeda motor. Wagub sempat  berbincang-bincang dengan kalangan pedagang setempat dan mengajak rombongan makan bersama di kantin tersebut atas biaya dari kocek wagub. Para pedagang pun sontak riang gembira karena ketiban rizki nomplok,dagangannya diborong rombongan Wagub.
Usai makan bersama, Wagub juga sempat melihat-lihat pembenahan areal taman di sekitar Gedung Sate. Kepala Bagian Rumah Tangga Setda Jabar, Iip Hidayat  menyampaikan, bahwa atas kritikan masyarakat  setelah beberapa pohon besar di areal parkir Barat Gedung  Sate ditebang karena dinilai akan membahayakan kendaraan yang diparkir di bawahnya, maka kini dilakukan peremajaan tanaman. Di lahan taman di areal sekitar  Gedung Sate, jelas Iip telah ditanam sebanyak 486 pohon baru dengan berbagai jenis.  Di samping itu, juga dibangun sumur resapan sebanyak lima buah. Rencananya akan pula dibuat  taman air mancur sebanyak tiga buah, masing-masing satu buah di taman depan Gedung Sate yang saat ini tengah dilakukan proses pembuatannya, kemudian satu lagi di taman dekat areal parkir timur yang  kini sudah beroperasi dan yang akan dibangun di areal sebelah barat Gedung Sate. 

Wagub Minta Simbol Jabar Dimunculkan di Gedung Sate
Bukan hanya itu,  Wagub juga jeli mengamati penataan yang dilakukan Bagian Rumah Tangga Setda Jabar, seperti diberinya penomoran di setiap pintu masuk areal Gedung Sate yang berjumlah sebanyak sembilan  pintu. Khusus masalah pintu tersebut, Wagub meminta kepada Bagian Rumah Tangga, agar bukan hanya penomoran namun  pula diberi nama pada setiap pintu dimaksud dengan nama-nama yang mencirikan Jawa Barat, seperti nama-nama gunung yang ada di Jawa Barat. Wagub juga mengapresiasi pemasangan petunjuk pada setiap ruangan di dalam Gedung Sate, sehingga memudahkan pengunjung untuk mengenali ruangan di dalamnya. Termasuk yang mendapat kebanggan Wagub  adalah dipasangnya gambar tangan atau sketsa maketplan Gedung Sate dari seorang arsitektur Belanda.
Kepada wartawan, Wagub Dede Yusuf mengaku bahwa kini setalah dilakukan pembenahan-pembenahan, maka Gedung Sate tampak jelas selain sebagai gedung pemerintahan, juga sebagai gedung cagar budaya yang harus terus dirawat dan dilestarikan. Wagub juga menunjukkan, bahwa di Gedung Sate ada sebuah situs Brandweer  Hoogstraten   yakni system pemadam kebakaran   yang berada di dalam gedung sate, direncanakan bersamaan dengan peletakan batu pertama tanggal 27 Juli 1920 yang dirancang oleh Ir.J. Gerber Arsitek gedung Sate. (Gouvernements Berdrijevan).
Brandweer dengan system tengki gravitasi yang diletakan pada ketinggi  tertentu dan dapat berfungsi juga sebagai system penyediaan air untuk melayani keperluan rumah tangga, serta hydrant kebakaran. Bahkan tertulis juga dalam bahasa Belanda ( Joor boek Van Batavia en omstrevens 1927 & Bandoeng haar Hoogvlakte 1952).
 Wakil Gubernur Jawa Barat H.Dede Yusuf meminta pihak Biro Humas Protokol dan Umum (HPU)  untuk menjaga dan memelihara fasilitas Brandweer dan Sketsa gambar rancangan pembangunan Gedung Sate, agar tetap terjaga dan jangan sampai rusak, apalagi sampai hilang.
“Kedua barang tersebut merupakan asset yang memiliki nilai sejarah  tinggi. Untuk itu, sebaiknya gambar sketsa gedung sate yang dibuat tahun 1920,  aslinya jangan dipasang melainkan  yang duplikatnya saja. Yang asli disimpan, jangan sampai hilang, “ pinta Dede Yusuf kepada Biro HPU.(fauzi)

0 comments:

Post a Comment