Kekerasan Seksual Anak di Bawah Umur Masalah Kita Bersama

Written By Unknown on Tuesday, June 21, 2016 | 4:06 PM


 DR. ASEP TAPIP YANI, M.Pd.
:Kekerasan Seksual   Anak di Bawah Umur Masalah Kita Bersama

         (Bandung/pripos) Perilaku kehidupan remaja sekarang sangat memprihatinkan. Tindakan-tindakan tidak wajar yang mereka lakukan jauh tidak mencerminkan sebagai seorang pelajar. Tawuran, narkoba, geng motor, balapan liar dan segudang kasus-kasus kriminal yang mereka lakukan setiap hari kerap mengisi berita-berita di koran dan media elektronik. Bahkan yang membuat publik bergidik yaitu maraknya  pemerkosaan atau kekerasan seksual yang dilakukan oleh anak-anak di bawah umur atau remaja yang mencabuli anak di bawah umur.  Ini salah siapa,  Orang tuakah, guru sekolah,  lingkungan sekitar atau pemerintah yang tidak berdaya dengan derasnya arus globalisasi dan informasi  yang didukung canggihnya teknologi hingga dengan sebuah hape anak di bawah umur menjadi dewasa “karbitan”, mencontoh hal-hal buruk dari jendela dunia yang disebut internet ?
          Untuk  membahas masalah ini Priangan Post sengaja mewawancarai Dr. Asep Tapip Yani, M.Pd. Pertimbangannya,  guru teladan yang baru beberpa bulan “mengepalai” SMKN 4 Bandung ini telah berhasil menerapkan pendidikan karakter di sekolah kejuruan yang dulu dipimpinnya , SMKN 2 Bandung. Doktor lulusan tiga perguruan tinggi terkenal ini (Unpad, IKIP (UPI) Bandung dan IKIP Jakarta), terkenal motekar (kreatif) dan cerdas dalam menerapkan pendidikan bagi anak didiknya. Salah satunya  jauh sebelum walikota Bandung Ridwan Kamil mencanangkan Bandung Juara”, Asep Tapip telah  menerapkan pendidikan karakter “SMKN 2 Juara ( Jujur, Ulet, Ramah, dan Akhlak mulya) . Tiap hari para siswa  diasah hatinya. Pagi sebelum masuk kelas  para murid disuruh menggelar sajadah di lapang sekolah, Solat Duha, lalu  merapal solawat nabi dan wirid asmaul husna lalu ditutup dengan berdoa’. Disamping itu para siswa juga dididik dengan cara-cara kesundaan hingga
ketika mereka lulus menjadi anak yang yang soleh, taat beragama dan tidak melupakan budayanya.

Berikut petikan wawancaranya:
Jadi apa  penyebab dari semua ini ?
Jadi kalau kita melihat  gejala/ fenomena  perkosaan /kejahatan seks  yg dilakukan anak di bawah umur itu multi player.Baik efek maupun penyebabnya. Masalahnya tidak hanya satu. Persoalan di kita  utamanya dalam bidang pendidikan sudah banyak yang lepas, terutama pendidikan di keluarga.  Padahal menurut  keterangan rosul dan  kalimah hikmah para auliya   keluarga itu adalah madrosatul ulla,  sekolah pertama itu adanya   di keluarga”.                                                                                                         

Nah menurut pendapat saya kalau keterangan tersebut dipadukan dengan ilmu tentang perkembangan individu, dari  segi psikologi,  dalam masa perkembangan  anak itu ada yang disebut “golden age (usia emas/balita)”. jadi kalau dalam usia itu anak mendapat perhatian, kasih sayang dan pendidikan  karakter  dari orang tuanya,  dia pasti  akan  punya “perisai”  ketika mengalami tantangan hidup di era perkembangan berikutnya.  Hal itu saya rasakan,  dulu ketika bapak saya menyuruh ibu berhenti bekerja sebagai guru,  saya sempat  heran dan menyalahkan bapak, padahal ibu saya seorang guru terbaik di Garut. Tapi bapak bersikeras menyuruh ibu tinggal di rumah mengurus anak-anaknya. Belakangan baru sadar bahwa bapak itu seorang polisi yang tahu situasi jaman, apalagi waktu itu lagi ramai-ramainya banyak remaja terjerumus ke narkoba, menghisap ganja.  Alhamdulillah saya dan  semua saudara mendapat perhatian dan pendidikan keluarga di masa “golden age” dan orang tua tidak terlalu khawatir ketika anak-anaknya menjadi remaja karena ketika mennghadapi persoalan baik buruk di kemudian hari  sudah bisa menimang ( mempunyai filter).karena sdh terbentuk karakter ketika dalam usia” golden age”.                                                                                                      Saya teringat ketika mengikuti sebuah pertemuan di Jepang,  di Jepang itu orang mau nyeberang sekalipun kakek-kakek kalau tidak ada zebra cross tidak akan menyeberang,  mereka memilih nunggu polisi yang akan membantu menyeberangkannya. Itu kan hasil pendidikan di waktu kecil yang sudah jadi kebiasaan, karena karakter itu kan pembiasaan.                                                                                                                                       
Nah selepas masa “golden age”, ketika anak menginjak masa remaja pun tak kurang pentingnya harus mendapat perhatian dari keluarga. Apalagi sekarang jaman globalisasi dan abad informasi, dengan teknologi jarak  dan waktu bukan lagi persoalan. Kokohnya pagar dan tembok rumah pun ditembusnya. Dengan sebuah hape seorang anak bisa “anteng” membuka semua informasi dalam bentuk tulisan dan film tanpa terkontrol orang tuanya.  Apalagi kalau orang tuanya gaptek (gagap teknologi) anak jadi leluasa tanpa pengawasan. Hingga di jam-jam pelajaran pun banyak siswa yang bolos nongknrong di warnet berjam-jam dan mereka tak jarang “macok” uang SPP untuk bayar warnet. Mendingan konten yang dibukanya berhubungan dengan tugas-tugas sekolah, kalau situs-situs porno, itu kan bahaya. Jadi lengkap sudah persoalan teh,  sempurna sudah syetan menggoda dan menjerumuskan.

Mungkin tayangan televisi pun ikut   jadi penyebabnya ?
Ya betul .Termasuk acara televisi pun punten , tdk ada yang menunjang pendidikan karakter. Silakan perhatikan tontonan sinetron-sinetron  tidak  lagi jadi tuntunan, hanya memperlihatkan kekayaan,  gagayaan. Adapun yang mengskploitasi kemiskinan tapi ceritanya sangat tidak adil,   hanya si miskin yang teraniaya,  terpuruk tersiksa,  yang diperlihatkannya bukannya  perjuangan si miskin,  yang terjadi hanya konflik tokoh antagonis menganiaya tokoh baik ( protagonis). Jadi tontonan sekedar hiburan bukan jadi tuntunan. Harusnya badan sensor film (BSF) dan KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) berperan aktif dengan serius dan profesional.
Jadi persoalan kekerasan seksual yang dilakukan anak  di bawah umur penyebabnya sangat kompleks mulai dari keluarga yang longgar dan tidak utuh dan terlalu sibuk bekerja hingga anak kurang mendapat perhatian,  kondisi sosial ekonomi pun mengantarkan ke arah sana. Keluarga yang sangat  butuh terhadap ekonomi pasti hidupnya akan berjuang  menggantungkan hidupnya ke ekonomi dia takkan berfikir terhadap kebutuhan sosial dan spiritrual  yang penting bisa makan,  orang-orang seperti itu bisa dimanfaatkan calon-calon pemimpin dalam pilkada.
Apa pemerintah kurang serius menangani masalah ini ?
Ya,  negara juga banyak tidak hadir dalam tataran itu.Coba lihat saja lembaga-lembaga pembelajaran sekolah di usia anak  seperti PAUD yang “cap merah” hanya sedikit. Sekolah TK  punya negara di Bandung aja cuma tiga yang lainnya swasta padahal pendidikan di  usia” golden age” itu sangat penting. Maka kalau keluarga  dan pemerintah hadir lengkap semuanya.  

Saya sempat nulis tahun  90-an bahwa” Pendidikan Anak Mutlak Tanggung  Jawab Orang Tua”.  Cuma orang tuanya itu ada 3: Pertama,  orang tua herediter (orang tua yang diikat keluarga) diantaranya ibu,  bapak,  paman,  kakak,  uwa,  kakek,  nenek dsb. Kedua,  orang tua formal di sekolah,  orang tua yang sengaja dibentuk  sebagai pendidik,  ada guru,  wali kelas,  kakak kelas dan penjaga kelas pun jangan lupa  turut andil mendidik lingkungan pendidikan, memberi pelajaran dengan menjadikan sekolah bersih,  itu memberi pendidikan terhadap siswa. Ketiga,  orang tua di masyarakat,  bisa masyarakat bebas lingkungan sekitar termasuk masyarakat teknologi seperti  televisi,  teknologi-teknologi  yang bisa membawa perubahan perilaku, itu juga orang tua  karena dia memberi sesuatu.  Jadi dalam hal ini yang disebut orang tua itu orang yg diberi kewenangan dan  kemampuan untuk ngaping ngajaring,  mengarahkan,  mempengaruhi.                                                                                             Jadi   kejahatan seks yg dilakukan anak tidak akan begitu saja mudah hadir kalau pagar- pagar  itu hidup. Kata kunci orang tua itu kan  orang yg selalu mengingatkan berbuat baik, mengarahkan, menjaga supaya tidak terjerumus dimana pun posisinya. Kalau sekarang kan orang sudah tidak menganggap keluarga kalau statusnya anak org lain, ada anak-anak  nongkrong di jalan hingga larut malam, atau berjam-jam nongkrong di warnet dibiarkan, “sabodo teuing,  kuma karep” toh bukan anak kita. Padahal kalau ada dalam satu lingkungan  mereka itu anak-anak kita,  harusnya dibangun bahwa kita sebagai orang tua di masyarakat.   Begitu juga bahwa anak yang pakai seragam sekolah adalah anak guru, maka ketika guru SMKN 4 misalnya menemukan siswa sekolah lain melakukan pelanggaran itu kewajiban kita mengingatkan, ya paling tidak menelepon sekolah yg bersangkutan atau mengingatkan langsung terhadap anak tersebut.
Jadi “pagar-pagar” itu harus semuanya ikut andil mendidik anak-anak kita. Termasuk  negara dalam memelihara lingkungan, kenapa terjadi peristiwa perkosaan di rumah kosong,  di kebun, di jembatan penyebrangan yang gelap , di jalan- jalan yang  gelap, kenapa jalan bisa gelap tidak dikasih penerangan, kenapa sebuah taman di Jalan Supratman bisa dijadikan sarang begal, lah... kemarin guru di sini subuh- subuh dibegal padahal di depannya ada markas tentara.

Jadi bisa dikatakan ini akibat kelalaian kita semua dalam mendidik anak ?
Ya banyak faktor.  Jadi   orang yang melakukan ini  memang kehilangan sentuhan dari yg wajib yg menyentuhnya. Harusnya kan di formal,  ya di pendidikan / di sekolah,  di rumah ya oleh orang tuanya,  di pemerintah ya di pemerintahnya, karena pasilitas yg ada kalau tanpa ijin pemerintahan tidak akan terjadi. Kenapa film yang berbau porno aksi dan sadisme bisa keluar dan lolos sensor dan ditonton ribuan orang ? padahal itu akan melekat dalam memori anak remaja, lalu anak yang lagi mencari jati diri dan serba ingin tahu itu mencontohnya. Kalau orang dewasa kan sudah tahu rasanya tidak aakan mencoba lagi dan penuh perhitungan, tapi kalau remaj hasrat .ingin mencoba-cobanya sangat besar, .ya disitulah timbulnya pemerkosaan dan peristiwa-peristiwa kriminal lainnya yang tidak kita harapkan.*** (ASEP GP).


ASEP TAPIP YANI, kelahiran Pameungpeuk Garut, dari keluarga POLRI. Menamatkan SD dan SMP di Pameungpeuk. Setamat SMA Muhammadiyah Garut melanjutkan ke Diploma 2 Pendidikan Bahasa Inggris di FPBS IKIP Bandung lulus 1987. S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UNPAD Bandung lulus 1991. Mengikuti Program Akta IV di IKIP Jakarta lulus 1993. Tahun 2002 lulus Cum Laude dari S2 Program Studi Administrasi Pendidikan Konsentrasi Perencanaan & Manajemen PPS UPI. Tahun 2007 lulus Cum Laude dari S3 Program Studi Administrasi Pendidikan SPS UPI.
          Aktif sebagai praktisi pendidikan sejak masih kuliah. Mulai dari SMP YPS Sarijadi Bandung 1986-1988, SMP Negeri 2 Tanjungkerta Sumedang 1988-1991, SMK Negeri 15 Bandung 1992-sekarang, STIA Bagasasi  Bandung 1997, FISIP UNPAS Bandung 1998-2003, STIKES Bakti Kencana Bandung 2002-2004, STTN Bandung 2003, STKIP Panca Sakti Bekasi sejak 2010, Pasca Sarjana STIMA IMMI Jakarta sejak 2007, Pasca Sarjana (S3) UNINUS Bandung sejak 2011, dan Pasca Sarjana UNAS Jakarta sejak 2011.
Aktif dalam organisasi pelestarian lingkungan hidup Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I), menjadi Koordinator FK3I Propinsi Jawa Barat 1994-1995 dan Koordinator Nasional FK3I 1995-1996. Aktif menjadi penggiat Forum Aspirasi Guru Independen (FAGI) Kota Bandung. Turut serta mendeklarasikan Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) sebagai wadah nasional organisasi profesi guru pada 17 Januari 2002. Juli 2002 memimpin sidang pada Kongres Pertama FGII di Bandung melahirkan Pengurus FGII periode pertama, menjadi Pengurus DPP FGII dan Ketua Umum DPC FGII Kota Bandung 2008-2012.
Beberapa tulisan yang pernah dimuat di media masa nasional diantaranya: "Guru Pahlawan Sepanjang Masa", "Pendidikan Anak Mutlak Tanggung Jawab 'Orang Tua'", "Education is Human Investment, Siapa Peduli?", "Guru Masa Depan,Guru Sang Pembebas",  "Mungkinkah, Malapraktik Dalam Dunia Pendidikan?" dll. Mengasuh kolom "TERAWANG" dalam tabloid dwi-mingguan Kopo Infobisnis, Pemimpin Redaksi tabloid SUPORTER, dan akhir 2006 membidani lahirnya ”BeDas” Jurnal Pendidikan Plus, media ekspresi komunitas pendidikan Kota Bandung yang diterbitkan Dinas Pendidikan Kota Bandung dan memimpin dewan redaksinya.
Memenuhi hasrat kepekerja-sosialan, tahun 2005 mendirikan LP2MI (Lembaga Pemberdayaan Potensi Masyarakat Indonesia), dan hingga kini aktif sebagai Ketua Dewan Pembinanya. .(Asep/pripos)
4:06 PM | 0 comments | Read More

Menengok Walikota Bandung Bersafari Ramadhan

Written By Unknown on Wednesday, June 15, 2016 | 8:09 PM



            Walikota Bandung Ridwan kami saat melakukan Safaari Ramadlan di Majid Miftahul Jannah, Kircon, Bandung.(Foto: rahmat h)  


Menengok Walikota Bandung Bersafari Ramadhan

(Bandung/pripos). Safari Ramadhan Walikota Bandung, Ridwan Kami,  yang dilaksanakan di Masjid Miftahul Jannah KPAD Pindad Timur Kelurahan Sukapura Kecamatan Kiaracondong (14/06) merupakan agenda rutin pemerintah Kota Bandung dalam melihat hasil pembangunan dan aspirasi masyarakat Bandung.
Di sela sela kegiatan ini Camat Kiaracondong Tarya sangat berharap ada berkelanjutan sehingga pembangunan yang ada di wilayahnya bisa terpantau dan terus berkembang. Salah satunya dengan adanya launching flayover Antapani yang diharapkan bisa mengurai kemacetan di ruas jalan Antapani – kiaracondong. Untuk pembangunan di wilayah Kiaracondong, Tarya berharap Pasar Kiaracondong bisa diperhatikan pemerintahan kota Bandung karena pasar ini menjadi sumber kemacetan.
Ketua DKM Miftahul Jannah KPAD Pindad Timur, Aswin Daulay, berharap kegiatan Walikota Bandung ini bisa bermanfaat bagi wilayah yang ada di RW 08, 09, dan  10 dalam bidang pembangunan dan berharap adanya bantuan mobil ambulance untuk kepentingan di tiga RW tersebut. Menanggapi hal itu Kang Emil menjawab dengan diplomatis bahwa sekarang ini telah banyak ambulance gratis yang bisa di akses lewat internet dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas dengan membuka aplikasi mengenai ambulance gratis. Tapi Kang Emil berjaji jika urgen nanti akan memikirkan dan mencari jalan keluarnya.
“Jika masyarakat Indonesia ini yang berjumlah 200 jt jiwa dan membayar zakat maka nilai zakat yang kelola sekitar 200 triliun per tahun yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan umat. Yang dikelola oleh BAZ hanya 3 trilyun. Jadi, hanya 1,5% yang bisa di kelola dengan baik, sisanya 98,5% belum dikelola dengan baik atau mungkin ada masyarakat belum bayar zakat,” ungkap Emil
Dengan menitikberatkan pada zakat ini Kang Emil menegaskan ada hak fakir miskin dan anak yatim sebesar 2,5% yang harus dikeluarkan haknya dan tidak boleh dimakan. Untuk hal itu supaya infak shodaqoh kita maksimal coba dirumah kita itu ada kotak kencleng yang nantinya bisa disetorkan sebagai infak shodaqoh setiap bulannya,
Emil menegaskan, kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa Kota Bandung merupakan kota modern dan islami. Indek kebahagiaan Kota Bandung mencapai 70,6%. Selain itu, setelah 17 tahun Kota Bandung mendapat lagi piala adipura dalam hal kebersihan.(rahmat h/pripos)
8:09 PM | 0 comments | Read More

Rieke Mancing Bersama di Citarum

Written By Unknown on Tuesday, February 19, 2013 | 9:54 PM




Ratusan Pendukung Rieke Mancing Bersama di Citarum


Karawang,Pripos - Ratusan orang berbaju kotak-kotak berjajar di sepanjang sungai Citarum yang membelah kecamatan Telagasari dan Layapan.

Mereka sedang mancing bersama sebagai bentuk dukungan terhadap Rieke Diah Pitaloka yang hari ini menggelar kampanye di Karawang.

Acara ini tergolong unik dan menarik. Kampanye tidak harus pawai atau bikin panggung musik. Tetapi mancing menjadi sarana untuk tetap sosialisasikan pasangan nomer urut lima dalam pilgub Jabar.

Lagu Donk Dank..donk dank..mengiringi acara mancing bersama hari ini. Mereka berhenti sejenak ketika Rieke menyapa dengan lambaian tangan.

Antusias masyarakat yang berada di pinggir kali turut membuat riuh suasana. Teriakan memanggil Oneng-Oneng, terhadap cagup perempuan satu-satunya itu ditanggapi dengan senyum dan lambaian tangan oleh Rieke.(PP-056)
9:54 PM | 0 comments | Read More

Undangan technical meeting Papita Kidnews

Written By Unknown on Monday, February 18, 2013 | 7:39 PM

 
Undangan.Mohon hadir pada acara technical meeting Papita Kidnews di LPK Kopma UNPAD Sabtu, 23 Februari pukul  16.00 wib.

Peserta Gelombang Pertama.
1.NABILA ISHMA NURHABIBAH (SD ISTIQOMAH)
2.JEANNY KARTIKA PUPSPA ROSEWATI (SDPN SABANG)
3.FAHLAR REVAFAUZI (SMP TARUNA BAKTI) 
4.RAISA ZAHRA MAULIDA (SDPN SABANG)
5.ERINA RIFKA SIMANJUNTAK (SDPN SABANG)
6.RHEIDA FAYZA I AURELL(SDN SUKAPURA)
7.FENY AYU CISILIA (SD SANTO YUSUF)
8.FATJRIN MEILANI AZZAHRA ZAIN (SDPN SABANG) 
9.MAULANA KHALIEFATUR RIYADHUS SOLIHIN(SDN GUMURUH 8) 
10.SHELLA MAUDINA PRIYANGGA ( DARUL HIKAM INTERNATIONAL SCHOOL)

Peserta yang belum di panggil akan diundang pada gelombang berikutnya.

Papita Management

7:39 PM | 0 comments | Read More

Pukulan Telak Si Anak Mengenai Pipi Kiri Dede


Pukulan Telak Si Anak Mengenai Pipi Kiri Dede

                                                           Foto:Ilustrasi-google image
  
Bogor,Pripo - Kejadian menarik  dialami oleh Cagub Dede Yusuf Macan Effendi saat mengunjungi pasar Cisarua Bogor, Jumat (15/2/2013). Dede dipukul seorang bocah yang tengah digendong ayahnya.Peristiwa ini terjadi ketika Dede Yusuf sedang  berinteraksi dengan warga pedagang maupun pembeli yang ada di Pasar Cisarua. Keriuhan terjadi ketika Dede Yusuf turun dari bis. Banyak warga yang berebut untuk bersalaman dan juga foto bersama Cagub nomer urut tiga ini.

Ketika menyusuri deretan kios di pasar Cisarua, Dede melihat seorang anak kecil yang sedang digendong oleh ayahnya. Dede mendekatinya dan bermaksud membelai kepalanya. Akan tetapi ternyata si anak malah kaget melihat orang yang tidak dia kenal mendekatinya. Refleks  si anak itu melayangkan pukulannya dan mengenai pipi kiri Cagub Dede Yusuf.

"Wah anak ini punya bakat jadi atlet beladiri." ujar Dede sambil tertawa, seperti dikutip dalam rilis yang diterima Pripos hari ini.

Dede Yusuf kembali mencoba mendekati anak tersebut, kali ini anak tersebut mau dipegang, meskipun masih dengan mimik muka yang bingung bercampur takut. "Kan yang ini sudah dipukul jadi yang satu lagi harus dicium," goda Dede sembari menyodorkan pipi kanannya.

Akhirnya dengan sedikit malu - malu anak itu mencium pipi kanan Dede Yusuf, disambut tepuk tangan warga yang melihat kejadian itu.

Di pasar Cisarua Bogor juga Dede Yusuf membeli sayuran asli hasil pertanian daerah Cisarua seperti sawi, wortel dan buncis.(PP-056)

5:27 PM | 0 comments | Read More

Jokowi Merahkan Depok


Jokowi  Merahkan Depok,
Dan Targetkan Kemenangan Paten 40 Persen di Depok

Depok ,Pripos - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang mengambil cuti selama 2 hari, untuk menjadi juru kampanye nasional bagi pasangan Rieke - Teten (Paten) di Pilgub Jabar. Kembali menggebrak kota kecil tersebut, dengan menggelar jalan santai bersama Rieke - Teten dan 10.000 masyarakat dan relawan pendukung Rieke-Teten.

Jalan santai yang digelar di depan kantor DPC PDIP kota Depok dan finish di lapangan lio kota depok tersebut, digelar dalam rangkaian kegiatan kampanye Pilgub Jabar untuk memilih pasangan Cagub Cawagub Rieke - Teten dengan nomor urut 5, yang diusung PDI Perjuangan.

Ketua DPC PDIP Kota Depok, Hendrik Tangkealo menyatakan acara jalan santai ini digelar oleh seluruh komponen warga yang merupakan pendukung Rieke -Teten, demi memenangkan pasangan Paten di Pilgub Jabar.

" Acara jalan santai ini digagas oleh warga yang merupakan pendukung Rieke dan Teten. Bahkan hadiah yang disediakan merupakan sumbangan yang berasal dari warga masyarakat," papar Hendrik.

Sementara itu Gubernur DKI Jokowi menyatakan, pasangan perubahan ada di jiwa Rieke dan Teten.

" Keduanya (Rieke-teten) merupakan kader yang bersih, dan masih fresh. Sehingga bisa membawa angin perubahan besar di Jabar," terang Jokowi.

Hadir dalam kesempatan tersebut Sekjen PDIP Tjahjo kumolo, Nursiwan jajaran pengurus DPP, serta jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan Jabar, Ketua Plh Tb Hasannudin, Waras Wasisto, Melikadir, Yusuf Idris. (PP-056)


5:17 PM | 0 comments | Read More

Jokowi Kampanye Terbuka Dukung Paten di Bandung


Jokowi Kampanye Terbuka Dukung Paten di Bandung

Bandung ,Pripos - Pasangan Paten (Pitaloka-Teten) yang diusung menjadi Cagub dan Cawagub dari PDI Perjuangan, akan memerahkan Bandung saat kampanye terbuka di Bandung besok.

Wakil Kordinator Media Center Waras Wasisto mengatakan, dalam kampanye terbuka besok akan menghadirkan juru kampanye nasional yakni Ketua Umum Megawati Soekarno Putri, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) serta beberapa pejabat DPP PDI Perjuangan.

" Besok akan kita hadirkan Bu Mega, Pak Jokowi, dan beberapa pejabat DPP PDI Perjuangan lainnya dalam kampanye terbuka besok di desa Nanjung Mekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung Sabtu (16/2)," papar Waras Wasisto di media center paten, jumat siang (15/2).

Waras menambahkan, dalam acara besok akan dihadiri oleh pendukung pasangan Paten, dari mulai kalangan buruh, supir taksi, supir angkot dan petani. Yang diprediksi berjumlah 10.000 orang.

" Besok masa pendukung paten, baik dari kalangan partai, tokoh buruh, petani hingga pedagang kaki lima kita libatkan," terang Waras.

Kedatangan ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri sendiri, dipastikan akan menggunakan jalur darat. Sedangkan untuk Gubernur DKI Joko Widodo akan menggunakan kereta api Argo Parahyangan dari stasiun gambir, yang dilanjutkan dengan menggunakan jalur darat.

" Untuk bu Mega akan menggunakan jalur darat dari Jakarta langsung, sedangkan pak Jokowi akan menggunakan KA Argo Parhayangan dari stasiun Gambir," paparnya.

Dalam acara kampanye terbuka besok, akan menghadirkan juga group band /rif yang ikut menjadi juru kampanye Paten sabtu besok.

Sementara itu sekretaris DPD PDI Perjuangan Gatot Tjahjono menyatakan, persiapan kegiatan kampanye terbuka besok, sudah dipersiapkan oleh pihak DPD guna menyambut kedatangan jurkam nasional yang akan menjadi Jurkam bagi pasangan Rieke Diah Pitaloka - Teten Masduki di Pilgub Jabar ini.

" Kita optimis dengan didatangkannya jurkam nasional di Bandung raya, akan memenangkan pasangan Paten di Pilgub Jabar," ujar Gatot ditemui di media center Paten.(PP-056)

5:13 PM | 0 comments | Read More

Papita Kidnews Segera Hadir

Papita Kidnews Segera Diproduksi
Insyaaallah bila tak ada aral melintang, Manajemen Papita Inc. akan mulai memproduksi Papita Kids News bulan Maret mendatang.
Demikian dikatakan Produser Papita Askurifai Baksin di ruang kerjanya beberapa waktu lalu. Pada kesempatan itu Askurifai menjelaskan bahwa acara ini rencananya akan tayang di IMTV, grup MNC. Untuk itu pihaknya akan membuat demo tape-nya minggu depan.
Untuk calon presenter yang beberapa waktu lalu telah dipilih dalam waktu dekat juga akan dipanggil untuk mengikuti latihan di LPK Kopma Unpad.
"Rencananya acara ini untuk sementara akan tayang seminggu sekali. Ke depan jika .mendapat responden baik dari masyarakat maka bisa saja menjadi triping tiap hari", jelas Askurifai.
Acara yang tergolong baru ini memang sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya.Namun karena ada proses pengajuan hak cipta kepada pihak terkait acara ini jadi tertunda.
"Semoga kali ini lancar tidak ada kendala berarti sehingga misi dan misi kami memberi kanal informasi pada anak-anak akan terlaksana dengan baik," tambahnya.**
12:36 PM | 0 comments | Read More

Wardi kini mendapat perawatan

Written By Unknown on Thursday, February 14, 2013 | 5:57 PM


Wardi kini mendapat perawatan full di RSUD Majalaya

 
Kab.Bandung,Pripos - Wardi muhamad Sidik (11) warga Kp. Babakan Galudra desa Neglasari Kec. Ibun, Kab. Bandung yang mengalami kekurangan gizi kini mendapat Perawatan Intensif dari dinas kesehatan Kab. Bandung.

Wardi mendapat pasilitas rawat inap di RSUD majalaya ruang dahlia,"kata Onyi ibu kandung Wardi saat ditemui di RSUD. Majalaya ruang dahlia (14/2).

Menurut Onyi setelah mendapat perawatan selama 19 hari, yang dialami anaknya banyak sekali perubahan, seperti halnya timbangan saja naik 2 Kg, dari 9 kg sekarang 11 kg, katanya.

Aku dia,  tangan dan Kakinyapun Sudah terlihat ada Dangingnnya lagi, yang mana sebelumnya hanya tinggal tulang,"ujarnya.

Sementera itu menurut PSM desa Neglasari Tati mengatakan, kenapa ini tiidak dari dulu dirawat karena tidak biaya dan tidak memiliki gakin dan atau jamkesmas, setelah 11 tahun lamanya baru mendapat jamkesmas,"ucapnya.

Sedangkan kepala Puskesmas Ibun Dr. Dita berkata, perhatian sudah merupakan kewajiban kami dalam melaksanakan tugas untuk melayani kesehatan masyarakat.

Adapaun keterlambatan penanggulangan itu kami akui karena adanya keterbatasan," pungkasnya. (Atep Kusman)

5:57 PM | 0 comments | Read More

LSM GMBI Raparkan Barisan

Written By Unknown on Wednesday, February 13, 2013 | 5:49 PM

Jelang Pilpres, Pileg dan Pilgub Jabar
LSM GMBI Raparkan Barisan  


      Bandung,Pripos - Menyikapi perkembangan politik, baik sekala nasional maupun regional, terutama menjelang Pemilihan Gubernur Jawa Barat tanggal 24 Februari 2013, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan  Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) merasa perlu mengokohkan dan merapatkan barisan. Hasilnya, seluruh pimpinan wilayah teritorial (wilter) dan distrik seluruh Indonesia berkumpul dalam acara Rapat Pleno, yang digelar Rabu (13/2) di Bandung.
      Hadir pada kesempatan itu Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GMBI M. Fauzan Rachman, Sekretaris Dewan Pembina GMBI Drs. H. Idat Mustari, ST serta para tokoh dan jajarana pimpinan GMBI serta ribuan kader dan anggota GMBI.       
      Rapat pleno yang dipimpin Ketua Umum DPP GMBI M Fauzan Rachman, mengusung  tema, sikap politik LSM GMBI terhadap Jawa Barat dan secara nasional dalam menjaga keutuhan bangsa sehingga terwujudnya manusia Indonesia yang cerdik dan cerdas.
      Menurut Ketua Panitia Pelaksana  Lamhot Situngkir, SH rapat pleno tersebut dalam rangka menyikapi perkembangan politik bangsa terkini, di samping pula sebagai sarana konsolidasi menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2004, pemilihan legislative (Pileg) dan pemilihan gubernur/wakil gubernur (Pilgub) Jabar 23 Pebruari 2013.
      “Sesuai garis komando, seluruh jajaran GMBI telah diperintahkan untuk selalu mendukung dan mengawal proses demokrasi di negeri ini,” tutur Lamhot didampingi Sekjen GMBI Ade Wahidin dan Wakil Ketua Bidang Jarlap GMBI Igor M.
      Lebih lanjut Lamhot menandaskan, terkait dengan pemilihan gubernur/wakil gubernur Jawa Barat, sikap GMBI secara organasasi  adalah mendukung semua pasangan calon, namun secara person tidak ada larangan bagi anggota memilih salah satu pasangan calon.
      “Atas nama organisasi, kita mendukung siapa pun pasangan calon yang bertarung dalam Pilgub Jabar 2013. Yang terpenting bagi kita adalah pelaksanaan Pilgub Jabar kali INI berlangsung tertib, aman dan sukses. Suara rakyat GMBI adalah suara rakyat Jawa Barat,” kata Lamhot.
Ketika didesak wartawan ke mana arah suara GMBI dalam Pilgub Jabar, Lamhot tetap kokoh pada pendirian organisasinya. Hal itu sesuai dengan amanat komando yang telah disampiakan Ketua umum DPP GMBI. Kendati demikian, akunya, bisa saja dalam waktu singkat keputusan itu tiba-tiba saja berubah. Ini semuanya, katanya, tergantung keputusan DPP terutama ketua umum.
“Inilah tradisi organisasi yang ada di dalam GMBI. Semua harut taat dan tunduk pada satu komando. Ini merupakan etika dan kode etik organisasi GMBI. Jika komando menyatakan A maka, semua harus mendukung dan menyukseskan apa pun yang terjadi,” tegasnya.(PP-020)


5:49 PM | 0 comments | Read More

Konsultasi Bantuan Desa


DPRD Jabar Konsultasi Bantuan Desa  ke  Kemendagri 
 
 
            Bandung, Pripos - Berlum lama ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan kebijakan berupa bantuan keuangan kepada desa-desa seluruh Jawa Barat. Namun bantuan tersebut justru menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat. Selain dituding bernuansa politis menjelang Pilgub Jabar khususnya bagi kepentingan incumbent, juga diduga sarat diskriminasi. Karena sebagian besar desa mendapat bantuan keuangan dari APBD murni, tapi ada juga desa yang mendapat bantuan dari Anggaran Bantuan Tambahan (ABT).
Atas terjadinya pro kontra tersebut, Komisi A DPRD Jabar dipimpin  H. Azhar Aung melakukan konsultasi hal tersebut dengan Kasi Wilayah IIa Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri), di Jakarta pada (6 /2)
            Rombongan DPRD Jabar diterima Kepala seksi Wilayah IIa. Drs. Yadiman, MM. yang berwenang menyampaikan keterangan tentang mekanisme bantuan keuangan untuk desa dengan menyatakan bahwa bahwa hibah keuangan untuk bantuan social (bansos) dengan bantuan keuangan desa (bangdes) jelas memiliki posisi yang berbeda. 
"Hibah Bansos tidak sama dengan Bantuan Keuangan Desa".tegasnya, seraya menambahkan hal tersebut diatur oleh Permendagri No. 37 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.
Selain masalah bansos dan bandes tersebut Komisi A Pada kesempatan konsultasi tersebut  juga menanyakan terkait sistem Add Cost yang akan diberlakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Barat.
"Bagaimana mekanisme Add Cost yang akan diberlakukan Jawa Barat?", tanya Deden Darmansyah, anggota Komisi A dari FPDI P Jabar ini
              Menurut Yandiman, sistem Add Cost tersebut seharusnya mulai berlaku mulai Februari 2013 kemaren karena sistem tersebut sudah ada aturannya.
Dalam konsultasi dengan Dirjen Keuangan Kemendagri tersebut Komisi A DPRD Jabar banyak medapatkan masukan yang berharga.(PP-020)


5:39 PM | 0 comments | Read More